(24) - The Real Truth! [1]

1.5K 143 81
                                    

Selama ini... aku percaya kepadanya...

Aku mencintainya...

Dia mencintaiku...

Ya... aku selalu percaya...

Tapi... tidak aku sangaka... ia menghianatiku...

.
.
.
.
.
.
.

Baka Hali! :v
HAPPY READING!! :")

20 Menit Kemudian...

Hali masih saja memeluk Gempa sambil menangis.

"Uhm... Hali...? Bisa kau jelaskan kenapa kau menangis?" Tanya Gempa.

"Hiks... hiks..." Hali pun berfikir sejenak, "Aku... tidak bisa memberitahunya..."

"Uhm.. hiks... aku..." Hali pun menenagkan dirinya, "Aku baik-baik saja... aku.. akan ke kamar..." Hali pun menuju kamarnya dan mengunci dirinya di kamar.

Hali pun terdiam setelah mengunci pintu, "Apakah ini balasan untukku?" Gumam Hali pelan sambil menahan air mata di pelipisnya.

Hali pun menatap buku di tangannya, ia pun tersenyum tipis dan menghela nafas pelan sambil menghapus air matanya pelan.

Hali pun duduk di kursi milik Gempa dan mulai membaca buku novel karya LiliPan12.

Hali pun memulai membaca, meskipun ia masih terus teringat dengan Alisa yang bersama 'lelaki lain' diluar sana... ia mencoba melupakan hal itu sejenak dan mencoba melupakannya dengan membaca.

Thanks To :

- Sepupuku, Gempa.
- Keluargaku, Mama, Papa dan Kak Hali.
- Kak Editorku.
- Kalian yang sudah membaca ini, terima kasih!

Special Thanks to HalisiLintar01 atas komentarnya untuk membuatku bisa melanjutkan series cerita ini.

Salam hangat,
LiliPan12

Hali tersenyum kecil membacanya, ia pun lanjut ke halaman selanjutnya.

Bagian pertama cerita itu dimulai, Hali pun membacanya dengan sesakma.

.
.
.

Gempa hanya terdiam melihat tingkah Hali tadi. "Dia datang-datang nangis.. terus... bilang kalau dirinya nggak papa... sigh..." Gempa pun menghela nafas kasar, "Kayak cewek aja... nangis masih bilang nggak papa..." Tambahnya.

"Hali!! Makan siang!!" Teriak Gempa.

"Ya...!" Jawab Hali.

Hali pun keluar dari kamar dan melihat menu makan siang. Biasanya dia yang akan meneriaki Taufan untuk makan, kali ini Gempa yang memanggilnya.

"Kenapa..?" Tanya Gempa.

"Tidak... teringat aja dulu aku yang sering manggil buat makan siang..." Ucap Hali yang terkekeh.

"Ya... makanlah... setelah ini kau bisa beraktivitas lagi..." Jelas Gempa. Hali pun tersenyum dan mengambil nasi dan beberapa lauk pauk dan memakannya.

Siang itu, Hali dan Gempa pun makan siang bersama. Walau memang ada yang berbeda dari biasanya, Hali hanya berusaha menerima kenyataannya.

.
.
.

*Skip*

.
.
.

2 Minggu Kemudian...

Ya liburan telah habis, kini hari sekolah akan tiba kembali. Hali memang belum bisa move on dati Taufan, kebiasaannya yang bangun lebih pagi dari Taufan, memasak sarapan, dan menunggu Taufan.

Hold On [HaliTau] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang