Sebelum membacanya...
Ini akan menjawab pertanyaan kalian kemanakah orang tua Blaze? Dan kenapa saat itu Blaze sangat marah ketika Guru terkiller di sekolah menyuruh menyoret nama almarhum sepupunya?
Dan juga... ini lanjutan dari SideStory #2
Catatan :
Cheryl = 16 Tahun
Blaze = 10 Tahun
Ais = 8 TahunEnjoy the story!
"Uhm...."
"Petir...?" Angin terbangun dari tidurnya dan perlahan turun dari kasur untuk mencari kembarannya. Hari itu hari libur, dimana pagi itu terdengar suara TV yang sedang menyala dari arah ruang keluarga.
"Petir..?"
"Angin...? Baru bangun ya? Sudah cuci muka belom?" Tanya Bunda, Yaya.
"Mana petir?" Tanya Angin sambil mengucek matanya pelan.
"Petir... dia lagi beli garam... habis ini Bunda mau bikin Sayur Pakis nih..." Ucap Yaya senang.
"Sayur... Pakis?! Mauuu!!" Ucap Angin yang dengan bersemangatnya pergi ke kamar mandi untuk cuci muka.
"Nanti habis makan mandi loh ya..." Ucap Yaya.
"Siap Bunda!!" Ucap Angin dari kamar mandi.
ZZZIIINNNGG!!
"Nah bun..." Ucap Petir, Yaya terlonjat kaget melihat Petir yang tiba-tiba saja sudah dihadapannya.
"Pettirr!! Untung nggak copot jantung Bunbun... ;-;" Ucap Yaya.
"Nih angsulnya juga..." Ucap Petir yang langsung nyelonong masuk kedalam kamarnya tanpa rasa dosa sedikitpun.
Emang Petir tak da akhlak >:"
Yaya hanya menghela nafas melihat kakak kembaran itu yang berjalan tiada dosanya, ia pun menuju dapur dan mulai memasak makanan untuk pagi itu.
"Hoammm..."
"Nahh... baru bangun!?" Tanya Yaya ketus.
"Errhh... masak apa cayang?~" Tanya Gempa.
"Nggak usah cayang-cayang... mandi dulu sana!" Perintah Yaya.
ZZIINNGGG!!
"Bunda!!!! Angin dimana!?!" Tanya Petir dengan panik.
"Angin di kamar mandi.." Ucap Yaya pelan.
"Ooo... baguslah..." Petir pun berjalan menuju ruang keluarga untuk menonton TV "Ngin!! Kamu ngapain?" Tanya Petir.
"Lagi Bokerr!!" Balas Angin dari dalam kamr mandi.
"Cepet ya... Pilem berbi kesukaanmu bentar lagi tayang" Ucap Petir.
"Eh!!!?? Iya bentar!!"
TOK!! TOK!! TOK!!
"Assalamu'alaikum!!"
"Yah bukain..." Ucap Yaya.
"Bunbun aja... sini biar Ayah yang masak" Ucap Gempa.
"Nanti rasanya beda... Ayah aja sana..." Ucap Yaya.
TOK!! TOK!! TOK!!
"Assalamu'alaikum!! Gempa!!"
"Tuh yang dipanggil Ayah... bukain sana..." Ucap Yaya.
"Sigh..." Gempa menghela nafas panjang dan pergi menuju ruang tamu. Sedangkan si Petir yang dekat dengan ruang tamu hanya asik menonton sambil teriak-teriak spoiler film yang ditonton ke Angin yang berada di dalam kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold On [HaliTau] ✔
Fanfic[COMPLETE] "Pertama... Ayah dan Ibu..." "Sekarang.... Kak Hali?" -Taufan- -------------------------------------- "Bertahanlah... kumohon...." "Aku... membutuhkanmu.... Taufan..." "Kumohon.... Taufan...." "Kembalilah....." -Halilintar- ...