Tumpangan

40 4 7
                                    

  Rasa itu semakin muncul saat bersaama nya, apa ini yang di namakan cinta?
              -Aditiya putra algibran-

Kriingg

Bel pulang berbunyi, memberi kebahagian pada murid SMAN 3 Bandung, terutama pada kelas XII IPA-1
Ya, kelas riska dan riani mereka belajar dengan khidmat, karena guru yang mengajar itu guru sangat kiler.

Riani mendengus kesal, padahal bel sudah berbunyi 1 menit yang lalu tapi guru itu tak kunjung menutup pelajaran nya.

"Ris, lama banget sih, wah korup jam ini."

"Huss, ga boleh ngomong gitu, sabar aja bentar lagi ko."

"Yee ris, ini udah lewat 1 menit."

Riska hanya tersenyum menjawab ocehan sahabatnya itu.

"Baiklah anak-anak, kita sudahi pelajaran kali ini."

Guru kiler itu pun keluar kelas, ya nama guru itu pak irwan.
Semua murid membuang nafas lega setelah berjam-jam nya belajar penuh ketegangan.

"Ris, kamu pulang sama siapa?" Tanya riani.

"Sama kaka aku"

"Oh yaudah ayo kita keluar."

Mereka berjalan beriringan, dan sampailah di halte sekolah. Mereka duduk menunggu jemputan sambil memainkan ponsel masing-masing.

Tin..tin.

Bunyi klakson mobil membuyarkan keduanya. Riani pun tersenyum memandang orang yang di dalam mobil tersebut.

"Ris, aku duluan gapapa kan? Apa kamu mau ikut sama aku?" Tanya riani.

"Iya gapapa ni, aku nunggu kaka aja"

"Yaudah aku duluan, kamu hati-hati kalo ada apa-apa telpon aku aja."

"Iya riani bawell." Jawab riska dengan kekehan nya.

"Iiihh kamu mah gitu."

"Yaudah maaf, sana-sana papa kamu udah nunggu tuh."

Akhirnya riani beranjak pergi dan masuk ke dalam mobil.
Dia pun melambaikan tangan nya.

"Daah riskaaa, sampai ketemu besok" teriak riani.

Riska hanya tersenyum lalu mengangguk, ia senang memiliki sahabat seperti riani yang mempunyai jiwa periang.

Beberapa menit kemudian hampir setengah jam riska belum juga di jemput oleh kaka nya, ia takut hari semakin sore.

Drrtt..drrt..

Pesan masuk ke ponsel riska, itu dari ka ali.Cepat-cepat ia membukanya.

Kakak: dek, kaka ga bisa jemput kamu sekarang, kaka ada kelas tambahan mendadak, maafin kaka yaa. Kaka sayang kamuu😘

Riska mendengus, ia sedikit kesal pada kakak nya itu kenapa dia tidak memberi tahu dari tadi.

Sabar ris, sabar,Batin riska.

Riska: iya kakaku sayangg, gapapa ko riska bisa pulang naik angkutan umum.

Riska pun menutup ponsel dan melihat kanan kiri, tidak ada satu pun angkot lewat, taksi pun tidak ada.

Karena hari semakin sore, riska makin khawatir, ia takut sendirian di halte. Sekolahnya pun sudah sepi.

Tiba-tiba mobil hitam berhenti di depan riska, riska semakin takut dan ia pun hanya bisa menunduk.

Seseorang keluar dari mobil tersebut, tapi riska belum berani untuk melihatnya.

"Assalamualaikum." Sapa seseorang entah siapa riska tak tahu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEKAPAN DALAM DOÀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang