—cerita aku cuma fiksi belaka. Ih, jan dipercaya. Akutu abu-abu soalnya :3
Bikin bump sulit :3
•
•
•Entah kenapa, akhir-akhir ini Jaemin merasa bercermin adalah kegiatan menyenangkan.
Memasuki bulan ketiga yang diperkirakan, Jaemin sudah bisa melihat bump kecil bawah perutnya. Kait celananya tak lagi bisa digunakan. Bisa-bisa ruang kecil dan sesuatu di sana sesak jika ia memaksakan.
"Sulit mempercayaimu bisa tumbuh di tubuhku," Jaemin mengusapnya bumpnya pelan. "Jangan mengompol ya."
Siang ini cukup panas. Ia sudah memberesi rumah sebisanya dan kantuk menggantung karena lelah. Jaemin berbaring, menarik kaosnya hingga batas perut. Pipinya merona aneh ketika membayangkan betapa seksi dirinya dengan bump kecil yang tersingkap.
"Selamat tidur, bola kecil."
•
•
•Jeno tiba di rumah menjelang sore.
Tak ada tanda-tanda keberadaan Jaemin dimanapun. Daripada itu, ia lekas menyusun beberapa makanan yang di beli dan meninggalkan sebotol minuman di atas meja. Cuaca panas hari ini menguras stok cairan tubuhnya. Selesai dengan itu, Jeno menyusul ke kamar Jaemin dan menemukannya terlelap dengan kaos tersingkap.
Jeno duduk di sisi kosong ranjang, berhadapan langsung dengan perut tersingkap Jaemin. Netranya berkedip polos melihat tonjolan tidak terlalu besar di bawah perut yang menarik perhatiannya. Benda itu—setiap malam selalu ia usap. Dan ini kali pertama bagi Jeno melihatnya langsung tanpa sehelai benang.
"UwU."
Ihh gemas 😭
Entah karena penasaran atau apa, Jeno menusuk-nusuk kecil bump Jaemin. Pelan saja kok. Ia sering melihat teman perempuannya yang sedang hamil tapi bump itu sangat berbeda jika berada di perut Jaemin. Lucu, sangat lucu. Jeno ingin—gigit.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ #DiRumahAja sama NoMin
FanfictionLumayan. Hitung-hitung jadi temen di rumah :'3