Prolog

157 25 70
                                    

Arshavina Nayra Zafaile

Ayra. Ia seseorang yang ramah, pemalu bila dipuji, cerdas, tolol jika bersama temannya, dan suka hujan. Ayra adalah gadis 17 tahun yang takut dengan kucing.

Ayra pernah trauma dengan kejadian yang bisa dibilang cinta pertama yang menyakitkan. Cinta yang menusuk, hingga rasanya sampai tulang rusuk. Hingga saat ini ia masih setia dengan status jomblonya.

🍃🍃🍃

04:30 PM

"Ayra!" panggil Manendra ayah Ayra.

"Iya dalem Papa, ada apa?" Ayra menjawab sambil menuruni tangga.

"Nanti abangmu pulang. Bantuin Mamamu siapin makanan ya Dek!" suruh Manendra dengan lembut.

"Kapan sampe sini, Pa?"

"Nanti jam enam sampai rumah," papa menjawab.

"Yaudah, Ayra bantuin Mama dulu, Pa." Ayra lalu menuju dapur yang letaknya di samping ruang keluarga.

Asrafa Narendra, Rafa panggilannya. Putra yang merupakan anak pertama dari Manendra dan Larasati. Tentu saja Rafa adalah kakak Ayra. Usia Rafa terpaut tujuh tahun lebih tua dari Ayra.

Ia sebenarnya merasa senang jika kakaknya pulang, rumah menjadi ramai. Namun, ramainya rumah adalah saat Rafa dan Ayra bertengkar. Rafa selalu mengganggu Ayra, begitupun sebaliknya. Pernah 8 tahun yang lalu Rafa sengaja membawa kucing ke kamar Ayra. Tentu saja Ayra ketakutan, hingga Ayra pingsan.

flashback

"Dek Ayraaa, Abang ganteng dateng nich!" Rafa membawa kucing tetangga yang dititipkan ke Rafa.

"Abang apaan sih? jangan deket-deket Ayra!" jawab Ayra menatap kakaknya dengan ketakutan.

"Kucingnya lucu tau! kamu mau gendong ngga, Dek?" ucap Rafa sedikit tertawa dan semakin mendekat pada Ayra.

Ayra yang sangat takut. Ia berjalan mundur hingga tubuhnya terhalang dinding dibelakangnya. Ayra panik, panas dingin, badannya gemetar, dan mendudukkan tubuhnya. "Ya Allah tolong Hamba Ya Allah," batin Ayra. Ia tidak tahu mengapa dirinya sangat takut dengan kucing. Hingga pada saat Rafa lebih dekat, Ayra pingsan.

Abang lucknut

flashback off

🍃🍃🍃

06:15 PM

Rafa baru pulang dari perusahaan kedua milik keluarga Manendra. Letak perusahaan yang agak jauh mengharuskan Rafa menginap di rumah Manendra yang terletak di dekat perusahaan tersebut. Jadi ia jarang pulang.

"Baru pulang, Bang?" tanya Ayra.

"Ayra liat kan kalo Abang baru pulang," dengus Rafa lalu berjalan ke ruang keluarga. Lalu menjatuhkan pantatnya dengan perlahan.

"Yeeee nge-gas mulu jadi orang, dasar tua!" ejek Ayra. "Minta duit, Bang."

"Baru pulang udah dipalakin ama bocil, sana buatin Abang minum!" suruh Rafa.

"Gini nih kalo Abang dateng Ayra jadi babu," ketus Ayra.

"Lu mau duit ngga? gunanya punya adek ya gitulah, masa kamu enak-enak terus," jawab Rafa terkekeh.

"Mauuuuuuu...." Ayra berlari menuju dapur dan membuat minum untuk kakaknya. Ayra kadang sebal kakaknya suka menyuruh-nyuruh seenaknya sendiri. Tapi Ayra selalu mencoba berpikir dewasa. Besok kalau ada apa-apa Ayra juga membutuhkan sosok kakaknya, begitupun sebaliknya. Karena mereka adalah saudara.

Need You Beside MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang