EMPAT.

345K 25.4K 7.9K
                                    

Happy reading<3

****

Waktu terus berlalu sampai hari inilah hari pernikahannya.

Catlyn sedang memandang dirinya dipantulan cermin dikamar hotel milik keluar SAMATA. SAMATA HOTEL FAMILY.

ia tidak menyangka diusianya yang masih dibilang muda akan menikah secepat ini. Dan ia tidak menyangka pula akan menjadi istri saat umurnya masih 17 tahun. Baru tiga bulan yang lalu ia meniup lilin angka satu dan tujuh. Saat melamun tiba tiba ada yang mengagetkannya, ternyata Wijaya Papah Catlyn yang sudah rapi dengan tuxedo warna abu-abunya. Menghampiri anaknya.

UDAH TUA TAPI MASIH GANTENG, DIKASIH APA YAH SAMA MAMA?

"Pah hiks.. " Catlyn langsung menghambur kepelukan Papahnya. Wijaya pun mengelus putri kesayangannya.

TIBA TIBA AJA CATLYN NANGIS ENTAH KENAPA.

"Maafin papa yah, papa bukannya gak mau jagain kamu lagi... Tapi memang ini udah perjanjian kedua belah pihak. Sebenarnya papa juga gak mau, tapi boleh apa buat." Wijaya hampir meneteskan air matanya. Melihat putrinya nangis sesugukan.

"Papah jangan nangis dong hiks... Kan aku ikutan nangis.. " ucap Catlyn sambil mengusap air mata papahnya yang satu persatu menetes. Wijaya tersenyum melihat putri cantiknya selalu perhatian.

"Kamu juga jangan nangis nanti bedaknya luntur gimana, mau diomelin mama? Kan Mamah kalo udah ngomel gak bakal berhenti," ujar Wijaya sambil mengusap airmata di pipi Catlyn.

"Iya ya, yaudah lah enggak usah sedih. Nanti Mamah ngomel berabe. Enggak jadi nikah, terus ngomel lagi hahaha," Wijaya ikut tertawa melihat Catlyn tertawa.

"Aduh kalian ini malah pake acara peluk pelukan. Sebentar lagi dimulai semuanya udah nunggu kok kalian malah disini" omel Mamah tiba tiba.

"Baru juga diomongin... Ehh udah dateng aja. Panjang pantatnya. Eh panjang umur." gerutu Catlyn pelan, namun masih terdengar oleh mamanya. Nahda melotot mendengar ucapan anak lucknutnya ini.

"Tadi kamu ngomong apa?" sungut Nahda manatap Catlyn tajam. Catlyn menyengir sambil mengangkat ibu jari dan jari telunjuknya berbentuk 'V'.

"Awas aja kamu dosa ta-"

"Stop, katanya mau dimulai caranya, kok masih sempet sempetnya debat," Wijaya menengahi istri dan anaknya itu. Jika saja tidak ada acara pasti Nahda habis habisan mengomeli anaknya.

"Ayok, semuanya pasti udah nunggu," ujar Nahda sambil menggandeng tangan Catlyn.

"Ingat! Urusan ini belum selesai!" bisik mama tajam tepat di depan telinga Catlyn. Yang dibisiknya pun bergidik ngeri.

HI..NGERI.

Padahal Catlyn tuh gugup parah. Apalagi banyak rekan bisnis orang tuanya dan orang tua Farid, yang pasti sangat banyak banyak.

Acaranya diadakan di ballroom hotel. Dengan nuansa emas. Mengundang melebihi seribu orang dan hanya kolage bisnis, dan sahabat-sahabat orangtua keduanya. Sedangakan sang pengantin hanya mengundang ketiga Sahabatnya. Jikalau semua murid disekolahnya tau bakal jadi tranding topik disekolah, mungkin bisa sampai kesekolah lain.

Catlyn melihat Farid sedang membenarkan dasinya, dengan muka tegangnya. Menggunakan tuxedo yang kemarin mereka fitting. Sampai samping Farid Catlyn pun mencoba untuk menormalkan detak jantungnya. Sebab semua tamu undangan melihat kerahnya. Dan juga takut jika Orang disebelahnya ini salah mengucapkan.

SALAH SIAP SIAP TAMPOL!

DEG DEG'AN ANJIR!

"Ekhem, apa sudah siap?" tanya sang penghulu.

FADLYNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang