Happy reading<3
****
Seperti hari biasanya Catlyn dan Farid mulai masuk sekolah kembali, mengikuti pelajaran seperti biasanya. Mendengarkan ocehan guru, mengerjakan tugas, kena marah, dan mabal dalam jam pelajaran.
Banyak yang menanyakan kenapa most wanted atau ketos tidak masuk sekolah. Yang mereka tahu Farid tak pernah Absen atau pun bolos seperti temannya, Enzi, Bhadra dan husen. Ia selalu aktif dalam pelajaran apapun, bahkan menjadi kesayangannya guru-guru bukan karena ia anak pemilik sekolah tapi karena prestasinya yang selalu mendapat nilai terbaik.
Tak seperti Catlyn ia selalu saja bolos dalam pelajaran Matematika, menurut Catlyn Pelajaran itu tak akan masuk otak jika tak mendengar satu saja kata yang diucap guru. Hilang semua rumus rumus yang diotak ceteknya. Namun begitu Catlyn tetap akan memahami sendiri isi materi yang diterangkan. Pelajaran Matematika ada dalam kehidupan sehari-hari, makannya Catlyn memahami nya sendiri maupun bertanya pada teman sekelasnya daripada tanya kepada gurunya yang super duper killer gak ketulungan.
Waktu istirahat tiba, Catlyn and the genk memutuskan duduk didepan kelas yang berhadapan langsung dengan lapangan. Melihat anggota tim Basket yang sedang melakukan lari mengelilingi lapangan, untuk berlatih basket yang sebentar lagi akan ada turnamen.
Pemanasan dipimpin oleh Farid, teman temannya mengikuti arahan Farid yang diberikan, namun gerakan kali ini berbeda. Farid melakukan gerakan tambahan yaitu Split. Tentu saja anggota yang lain terkejut melihat aksi Farid yang menurut mereka luarbiasa bego.
Enzi pun angkat bicara,"Heh Farid yang bener aja dong, masa kita kita kudu kayak gitu juga," dengan nada kesal.
"Bisa bisa celana aing soek," sambung Bhadra. Bahaya kalo pas ngangkang celana yang dipakainya robek, aset berharganya bisa terpampang, kan gak lucu! Masa depan itu masa depan!
"Bukan celana aja, tapi kaki juga robek," lanjut Husen menatap tajam Farid, sedangkan yang lain hanya bisa melongo dan diam.
"Ck, gampang tinggal gini doang geh" Farid memberi tahu cara Split. Siswa siswi yang melihat Farid Split pun menggigit bibir bahwanya ngeri itu yang mereka rasakan.
"Eh eh Lyn liat itu!" ucap Jovanka. Catlyn yang sedari tadi fokus memakan cemilan, mendonggak menatap Jovanka dengan mengangkat satu alis. Jovanka melirik arah lapangan Catlyn mengikuti arah pandang Jovanka. Matanya menyipit tatkala melihat Farid dengan gampang melakukan Split.
Pertama kali Farid memamerkan kemampuan Split nya didepan umum, biasanya Farid hanya melakukannya saat sedang olahraga dirumah. Dan dari mana Farid bisa Split? Ia melihat aplikasi Youtub lalu mempraktikannya. Awalnya Farid merasakan sakit dibagian selangkangannya namun lama lama Farid belajar dan ya hasilnya berhasil.
"Itu beneran laki gue?" tanya Catlyn tak percaya apa yang dilihatnya sekarang. Sebut aja lebay kayak baru pertama liat orang Split aja(?).
"Bisa banget gila," kagum Khansa.
"Gak sakit apa yah!?" kata Adena.
Dilapangan,
"Belajar darimana lo?" tanya Amir, salah satu anggota Basket.
"Kepo," sahut Farid."Lanjut lanjut!" sambungnya. Mereka pun memulai memainkannya.
••••
KAMU SEDANG MEMBACA
FADLYN
Teen Fiction[JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!] DILARANG KERAS PLAGIAT!!! CATLYN ASHARA NANDES, seorang gadis yang masih berumur 17 tahun harus menikah dengan seorang ketos sekaligus ketua tim basket dan most wanted di sekolahnya SMA Sa...