2

125 22 2
                                    

Chaeyeon mengatur nafasnya agar hati yang tadinya panik menjadi sedikit tenang. Dia berbalik badan dan melihat sosok gadis di balik tembok. Ya, gadis yang berbicara dengan Kelinci-san. 

"hm, dia.." muka gadis itu tidak asing. Muka cantik itu adalah muka cantik yang membuat chaeyeon dipertanyakan oleh cheetah ssaem. Nama pemilik muka itu, kalau tidak salah, miyawaki sakura. 

Gadis cantik pindahan dari jepang. 



"Jadi, mu daritadi di--" 

"Ortu mu, ngeselin ya." Itulah kalimat pertama yang dikeluarkan oleh chaeyeon.

Sakura tersenyum kesal kepada chaeyeon "Huh, itu bukanlah hal pertama yang harus kamu bilang setelah nguping."

Chaeyeon menggigit gigi nya dan menggempalkan tangannya sebagai tanda dia sangat menyesal dan merasa bodoh setelah berkata seperti itu. Sakura sadar akan itu, dia juga sadar bahwa sang penguping akan memberikan makan kepada para hewan. 

"Itu," tunjuk sakura ke arah plastik-plastik sedang yang terlihat berat. "Makanan mereka?" tunjuk sakura ke arah hewan-hewannya.

Chaeyeon hanya bisa mengangguk. Sakura tersenyum lebih lembut "Sini bawa, aku juga mau ngasih mereka makanan."

Chaeyeon sedikit terkagum akan tenangnya sakura bertindak. Dia tidak marah kepada chaeyeon. Oleh karena tingkahnya, chaeyeon sedikit penasaran dan kali ini dia memulai pembicaraan dengan benar "Maaf."

Sakura menoleh ke yang lebih mudah dan dia menggeleng-gelengkan kepalanya "Ngga, aku udah tau kamu disana dari awal, cuman akunya aja yang ga bilang, jadi ada sebagian juga salahku."

Chaeyeon jongkok di sebelah sakura sambil memberikan makanan ke para kelinci "Eh?? mu dah tau aku daritadi disana??" malu, chaeyeon merasa sangat malu. Buat apa dia panik dan bingung harus gimana, kalo aja dia muncul ebih awal mungkin dia akan merasa segini malunya.

"Tapi kenapa??" tanya chaeyeon lagi.

sakura menjawab tanpa melihat mata chaeyeon karena dia fokus memberi makan kelinci "Berbicara masalah sendiri ke kelinci itu aneh, gila."

Kemudian sakura lanjut, "Namun ya, berbicara dengan makhluk yang ga ngerti kamu bilang apa, itu enak."

Chaeyeon melihat sakura dengan wajah bingung dan sakura lanjut menjelaskan "Mereka mendengarkan kita tanpa ngejudge." 

Setelah itu sakura menatap chaeyeon ditambah dengan senyuman lembutnya, "Tapi, kalo ga ada kamu yang nguping, mungkin percakapanku dengan kelinci-san akan lebih singkat. Setidaknya, ada kamu yang membuatku mereka kurang aneh."

Chaeyeon menatap sakura dengan kosong, dia mengerti separuh dari apa yang dikatakan sakura. Sedangkan sakura merasakan tatapan dari chaeyeon yang entah apa maksudnya, karena itu sakura merasa tidak nyaman dan berdiri "Ya udah, aku pergi dulu--"

Chaeyeon menarik kembali tangan sakura "Ortu mu, ngeselin ya." dia berkata itu lagi.

Sakura bertanya main-main ke chaeyeon "Kamu ngejek ortuku?" Itu membuat chaeyeon merasa sedikit panik dan bersalah, dia menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat. 

Sakura cekikikan melihat reaksi chaeyeon "bercanda kok bercanda"

Sakura kembali jongkok dan berkata "Walau mereka begitu, aku tau, itu untuk kebaikanku. Karena mereka, masa depanku lebih cerah."

"Masa depanmu?" tanya chaeyeon diikuti dengan anggukan sakura. Kemudian chaeyeon kembali bertanya "Kalo masa sekarang, cerah kah?" 

sakura menunjuk ke diri sendirinya bertanya apakah maksudnya chaeyeon adalah masa sekarangnya dan chaeyeon mengangguk. Sakura melihat ke arah para kelinci, dan membayangkan bagaimana kehidupannya sekarang. Dia kembali melihat ke chaeyeon dengan singkat menjawab "Ga cerah, ga gelap."

Chaeyeon menjatuhkan diri ke rumput, karena kakinya yang sudah tidak kuat. "Hm? berarti masa sekarangmu membosankan?"

"Maaf?" tanya sakura dengan nada kesal. Dia tau dia kesal karena yang dikatakan chaeyeon itu tidak salah, maka dari itu, perkataan itu menusuk hatinya begitu saja.

Chaeyeon mengangkat bahunya "Bukan bermaksud mengejek, hanya berkata."

Sakura tertawa kesal, dan dia ikut duduk di sebelah chaeyeon "Oke, aku akui, yang kamu katakan itu benar. Hidupku yang sekarang itu membosankan, tapi setidaknya masa depanku cerah."

Chaeyeon tersenyum "Tipikal orang-orang yang perfeksionis." kemudian dia menunjuk sakura "berarti namamu gadis sempurna? atau gadis membosankan?"

Sakura memutaskan matanya yang berarti dia kesal dengan chaeyeon walau dia tau chaeyeon hanya bercanda, "Bercanda itu ada batasnya, ditambah lagi kayaknya aku lebih tua darimu."

"Maaf, maaf." kata chaeyeon dengan lebih sopan karena sakura memang lebih tua darinya. Kemudian dia lanjut, "aku tarik kembali perkataanku yang bilang kamu membosankan, tapi.." 

".. kalo yang gadis sempurna, mungkin aku tidak salah."

Sakura sedikit terkejut dengan gombalan dari sang adik kelas. Dia menyilangkan tangannya dan berkata "Mulut mu tentu besar ya. Tapi kamu tidak salah, aku memang gadis sempurna."

Chaeyeon tertawa mendengar balasan dari sakura. Sepertinya sakura tidak tau malu, pikirnya. "Kayaknya, mulutmu yang lebih besar."

__

"Ayo kita balik ke fakta dimana hidupmu membosankan." chaeyeon kembali membuat sakura sedikit kesal. Baru saja tadi mereka tenang-tenang memberikan para hewan makan. Namun disaat sakura melihat chaeyeon, chaeyeon langsung memasang wajah bukan-berarti-mengejek. Maka dari itu, sakura tidak bisa berkata apa-apa. 

"Apakah ada tempat yang kamu mau kunjungin?" tanya chaeyeon.

Sakura mengangkat bahunya "Ga tau, kalo memang ada, emang mau ngapain?"

"Ayo kesana." jawab chaeyeon dengan singkat dan itu membuat sakura bingung. Mereka baru saja bertemu dan chaeyeon sudah mengajaknya jalan-jalan? tapi sebagai sesama wanita sepertinya tidak ada masalah.

"Kalo gitu ke pantai, selagi di musim panas, aku mau ke pantai." sakura menjawab dan itu membuat chaeyeon senang. "Namun ada syaratnya," kata sakura. Chaeyeon mendengar dan sakura lanjut "Aku mau ke pantai yang sepi, ga suka rame."

"Jangan khawatir, ga rame amat kok." sakura mengangguk dan berdiri, dia berkata "Kalo gitu kita ketemu besok pulang sekolah."

Chaeyeon menarik tangan sakura lagi "Kemana?"

"Pulang lah, udah malem."

"hm.." chaeyeon merasa ada yang kurang, beberapa saat kemudain dia ingat apa yang kurang, perkenalan (walau sebenarnya chaeyeon sudah tau namanya) "Kita belum kenalan,"

Chaeyeon melepaskan genggaman tangannya dari sakura dan dengan sopan mengajak berjabat tangan "Chaeyeon, lee chaeyeon. Kelas 10."

Sakura menerima ajakan itu, "Miyawaki sakura, kelas 12"
































-TBC-

Bagian kedua!
Author pengen banget bikin cerita kayak gini!! Jadi author sendiri ga sabar dengan perkembangan mereka berdua :)

Tapi, ga usah buru-buru. Ga ada orang yang langsung jatuh cinta, pacaran gitu aja.

Semakin lama mereka jadiannya, semakin indah ceritanya~ :)

Jadi ya, tunggu aja. Bagi yang sudah ngasih author kesempatan kedua. Makasih banyak 🙇‍♀️🙇😭♥️

Gudnait♥️

The Book Of You And ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang