Chapter 02

19 6 7
                                    

                       Haengboghan dogseo~
                                      

"Sila.... tungguin dong!"

     "Cepetan ha ha ha."
"Senang banget ya!"
     "Ya dong ha ha ha."
"Kenapa?!"
     "Karna ada kamu. Tapi.. boong, hahaha."
"Ih bercandanya gak lucu."

Gdubrak!!
     Lagi-lagi seperti ini, keadaan dimana dengan sekejap tubuh simungil ini tak lagi berada di ranjang empuknya, hal ini selalu membuatnya kehilangan mimpi manis yang seingatnya belum pernah ia rasakan.

     Selalu berakhir seperti itu, padahal hanya ini satu satunya cara agar dia dapat merasakan manisnya hidup, walau hanya semata bunga tidur tapi terasa nyata.

"Aduh... kenapa pake acara jatuh segala sih!" Gerutu gadis itu menyadari posisinya saat ini.

"Kan gak bisa lanjutin deh, mana ada mimpi bersambung yang ada ganti judul." Kesalnya tak henti henti karena selalu saja begitu, giliran mimpi yang gak enak eh gak bangun bangun lanjut aja sampai habis. Kesel gak tu.

"Huh! tu cowok siapa lagi, kok manggil gue Sila lagi sih." Ucapnya sembari memikirkan apa maksud dari mimipinya yang ke sekian kalinya.

"Apa itu masa lalu gue ya? Au ah namanya juga bunga tidur gak masuk akal." Pasrahnya tak kunjung mengerti. Dan kembali merebahkan tubuhnya dengan pikiran yang masih sama.

"Dan lagi gue terlihat bahagia." Gumamnya yang ternyata masih memikirkan mimpi yang tak sempat berlanjut tadi.

     Tak mau berlarut dalam renungannya. Segera ia kembali ke alam nyatanya dan  beranjak membersihkan tenpat tidur kesayangannya itu sebelum ibunya mengomel melihat anaknya yang baru bangun, pasalnya jam menunjukkan pukul 08.00. Dan untungnya hari ini tanggal merah plus libur pertama kenaikan kelas.
.
"Hmm segar banget bersiin diri pagi-pagi gini." Gadis ini- siapa lagi kalau bukan Sahila Xevalion.

     Karna hari ini libur pertama Sahi, ibunya Sinta, mengajaknya untuk membersihkan  rumah secara besar-besaran, maksudnya yang biasanya cuma nyapu ama ngepel sekarang ngelap,memotong,memindahkan mengangkut, mengecat dan berbagai aktivitas lainnya, biasanya mereka melakukan ini di waktu luang Sahi. Tapi akhir-akhir ini ibunya sedikit sibuk begitupun dengan Sahi. Sahi sibuk dengan urusan sekolah dan les-lesnya karna mau naik kelas dan ibunya Sinta yang notabenya seorang Business, singkat cerita  dulu bisnisnya diserahkan oleh alm.suaminya-Stevan ayanya Sahi ,yang sudah 5 tahun meninggalkan mereka dengan wasiat harta kekayaan berbagai cabang  Toko Roti Kenari di berbagai daerah yang cukup populer dikalangan rakyat atas.

    Dan sekarang ibunya Sinta yang meneruskan bisnis tersebut, dia cukup ahli dan sekarang bisnisnya cukup laris dan berjalan dengan lancar. Dan dengan hasil kerja kerasnya ia dapat mencukupi kebutuhannya dan anaknya.

"Sahi..turun.. sarapan dulu!" Teriak Sinta memanggil anaknya yang masih berada di kamarnya.

"Iya mah." Saut Sahi sambil menyelusuri anak tangga satu persatu.

"Mah jadi bersih-bersihnya?" Tanya Sahi sambil memakan sarapannya bermenukan nasi goreng itu. 

"Jadi dong, kan kamu libur jadi mama ambil hari ini aja ." Jawab Sinta dan sedikit menjelaskan.

"Libur Sahi tu masih panjang mama. Terus toko siapa yang jaga?"

"Mamalah."

"Bukann, maksud aku selagi mama gak kontrol siapa yang gantiin, gitu."

"Ooh mamah sangat percaya kok ama orang -orang yang papa kamu pilih buat membantu ngelolah toko, mereka setia kok. Jadi mama cukup mudah mengontrol toko-toko, kamu tenang aja." Jelas Sinta pada anaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Choco Pie || Sahila x EllubiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang