𝑷𝒓𝒐𝒍𝒐𝒈 - "𝑯𝒂𝒊, 𝑫𝒐𝒏𝒈𝒎𝒚𝒆𝒐𝒏𝒈"

577 75 70
                                    

"Dongmyeong!!!"

Yang merasa dipanggil langsung menoleh ke asal suara. Disana ia bisa melihat adiknya selisih satu menit darinya sedang berlari bahagia.

Wajahnya sangat bahagia.

Senyum itu, Dongmyeong selalu suka melihat Dongju tersenyum bahagia dan ceria seperti itu.

Berlari ke arahnya dengan senyuman itu, membuat Dongmyeong ingin Dongju selalu bahagia, tidak peduli dengan hidup yang mereka jalani.

Melihat kebahagiaan itu, Dongmyeong selalu penasaran dengan hal yang benar-benar membuat Dongju bahagia.

Dan Dongmyeong berjanji, apapun hal yang membuat Dongju bahagia, Dongmyeong akan mewujudkannya itu setiap hari kalau bisa.

Tatap mata Dongmyeong menghujam Dongju yang tengah mengatur nafas.

Dan Dongju ikut mendudukkan dirinya di samping Dongmyeong yang sedang menyusun dan membersihkan mainan yang dibongkar oleh Kiwook tadi.

"Kenapa, Dongju? Ada apa?"

Mata Dongju berbinar, sangat bahagia, tapi tidak tau kenapa Dongmyeong juga melihat tatapan sedih dari mata adiknya itu.

Dongmyeong menatap, mencoba mencari kebahagian sepenuhnya, tapi tetap saja, dua tatapan itu menyatu dalam netra kelam milik Dongju yang tidak lepas dari wajah Dongmyeong.

"Dongmyeong, kamu tau gak?"

"Tau apa?" Dongmyeong kembali fokus menyusun mainan itu ke dalam sebuah kotak. Dia tidak mau berpikiran negatif untuk saat ini.

"Ada yang mengadopsiku!!!"

Dongmyeong mematung seketika.

Gerakan tangan yang sedang mengangkat mobil-mobilan menggantung di udara.

Dan tatapannya beralih menghujam manik bocah disebelahnya.

"Si- siapa?"

"Ada ibu sama bapak itu! Mereka orang kaya dan gak salah mereka tinggal di Hangangjin! Agak jauh sih dari sini! Tapi aku akan sering berkunjung untuk bermain denganmu dan juga Kiwook!"

Dongmyeong mengangguk kecil dan pelan-pelan menundukkan kepalanya.

Dia bahagia melihat Dongju bahagia, tapi apakah begini caranya?



'''HAI, DONGMYEONG'''



Dongmyeong memeluk lututnya dan duduk di bawah anak tangga.

Dalam gelap dia menumpahkan segala keluh kesahnya.

Dengan air mata.

Dia bukan tidak bahagia kalau Dongju akan diadopsi, sebenarnya lebih bagus begitu. Dongju akan hidup lebih bagus dan lebih layak, tanpa kasih sayang yang dibagi.

Tapi masalahnya Dongmyeong belum bisa melepas adiknya yang masih berusia 11 tahun itu ke orang lain.

Sedangkan Dongju saja mau apa-apa masih bergantung pada Dongmyeong.

Dongju bukan apa-apa selain adik kecil bagi Dongmeyong. Dan bagi Dongmyeong, Dongju lah hidupnya, semangat hidupnya.

Semua orang sedang berada di pekarangan panti asuhan, melihat keberangkatan Dongju ke rumah barunya.

Tapi beda dengan Dongmyeong, dia tidak mau melihat kepergian orang yang sangat disayanginya.

"Hai Dongmyeong!"

Dongmyeong angkat kepala, tatap wajah bahagia Dongju yang berdiri tidak jauh dari tempatnya.

"Aku menyukai fakta kalo kamu adalah saudara kembarku."

Dan air mata itu leleh lagi dipipi Dongmyeong.

Suara itu, suara yang akan dirindukannya.





'''HAI, DONGMYEONG'''





Dongju sudah pergi, walaupun anak-anak panti masih ricuh bermain, Dongmyeong merasa sekitarnya sangat sepi sekarang.

Bahkan Kiwook yang mengajak dia bermain pun tidak dihiraukan sama sekali.

Bukan apa-apa, dia cuma belum biasa hidup sehari-hari tanpa Dongju.

Ini baru 10 menit keberangkatan Dongju, tapi imbasnya sudah banyak pada Dongmyeong.

Benar, dia sudah tidak tau mau ngapain sekarang, tanpa Dongju dia merasa bukan apa-apa.

Biasanya, setiap hari selalu melihat tawa Dongju.

Tiap hari melihat Dongju tidak mau diajak makan sayur.

Tiap hari melihat Dongju main mobil remote bersama Kiwook.

Tiap hari melihat Dongju ketiduran kalau sudah capek bermain.

Tapi sekarang, Dongmyeong harus mulai membiasakan diri tanpa hal itu lagi. Tanpa semua hal itu lagi.

"Dongmyeong." Ibu kepala panti memanggil Dongmyeong.

Langkah kaki membawa bocah itu untuk menyusul ibu kepala panti, upaya mencari tau ada apa ibu kepala panti memanggilnya.

"Kamu ... Gak apa-apa 'kan?"

Alis Dongmyeong bertaut. Apa ini tentang Dongju? Apa tentang Dongju yang sudah pindah?

Dongmyeong tidak menjawab, tapi dari tatapannya membuat ibu panti asuhan yakin kalau Dongmyeong sedang bingung.

"Kamu ... Yang sabar ya. Ibu- baru aja dapat kabar kalo ... Mobil orang tua baru Dongju-

- kecelakaan."

Dongmyeong merasa dunianya hancur seketika.

Hai Dongmyeong, aku menyukai fakta kalo kamu adalah saudara kembarku.

Itu kalimat terakhir Dongju.

Untuk Dongmyeong.

Dan Dongmyeong merasa, dia sudah gagal menjadi kakak yang baik buat Dongju.

Dan Dongmyeong merasa, dia sudah gagal menjadi kakak yang baik buat Dongju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

😃😄

Haaii

Ini book Dongdong Twins uji yang pertama!!!

Moga aja ada stan Dongdong Twins yang baca ya

Salam dari uji


"𝐇𝐚𝐢, 𝐃𝐨𝐧𝐠𝐦𝐲𝐞𝐨𝐧𝐠." ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang