11. Pass Time Secret

18 2 4
                                    

11. Pass Time Secret
Fero POV.

"...Andrean dan Melisa."

"APAAAAA?!!!"

Siapa yang tidak kaget?

Siapa yang tidak akan histeris?

An dan Melisa? Nama orang yang membuat tidur ku menyebalkan. Tokoh yang suka mengganggu mimpi-mimpi indah ku dan ketiga teman ku. Yang benar saja! Apa ini kebetulan? Kami memainkan permainan itu, mendapat teman baru dikelas, dan hantui Angelyne? Serta mimpi-mimpi yang saling berkaitan.

Sepertinya mimpi ini harus di satukan, maksud ku mimpi tentang Angelyne yang dikhianati Andrean harus di jadikan satu naskah agar-tapi mana mungkin! Akan sangat tidak masuk akal manusia membantu arwah. Apalagi jika mengingat arwah adalah jin yang menyerupuai diri suatu makhluk.

Sejujurnya aku tidak percaya bahwa arwah tersebut adalah perempuan baik-Angelyne-itu. Tapi...samapi kapan kami akan terus dihantui?
"Lo yakin itu An ama selingkuhannya?" Tanya Valesa ragu.

"Kalo anaknya udah segede Ello, bukannya itu berarti hantu Angelyne meninggal 17 tahun lalu?" Timpal Starla. "Muka mereka sama kaya dimimpi lo?"

"Gue nggak mungkin salah. Mereka itu keluarga terpandang plus pengusaha sukses. Kita bisa googling buat cari info." Usul Dannis keukeuh.

"Pasti bedalah, Dann. Muka orang setelah 17 tahun kemudian itu nggak mungkin sama." Sanggah ku.

Dannis mengacak rambutnya. Lalu mengambil handphone. "Oke gue buktiin. Namanya Andrean Hartawan. Pengusaha ternama yang memiliki seorang istri bernama Melisa Kirana. Dia meiliki putra tunggal bernama Angello Hartawan. Ini foto mereka sekarang, foto pernikahan mereka dulu, dan foto-foto Ello sejak kecil. Masih ragu?"

Starla paling pertama melihat gambar, dahinya mengerut diikuti matanya melebar. Lalu Valesa, dia segera mengepalkan tangan dan mendesis 'nggak punya hati!'. Next, aku. Benar, disana ada An dan Melisa yang kulihat dalam mimpi, juga foto mereka bersama Ello. Sejujurnya kalau aku perhatikan lebih detail. Cara Ello tersenyum, bahkan matanya lebih dominan pada Angelyne.

Ah, Angelyne dan Angello.

Angello. Kiranya siapa yang memberikan nama ini untuknya? Kalau Melisa tidak mungkin. Heum, An? Aku penasaran, sebenarnya An itu mencintai Angelyne atau tidak? Jika tidak bejat sekali pria itu menghamili perempuan baik sepertinya. Sebuah ide muncul tiba-tiba di otak.

"Ah, Guys. Gue ada ide." Aku tersenyum penuh arti. "Gimana kalo kita bantuin nih setan?"

"Apa?!" Starla sangsi.

"Ogah, ah. Yang bener aja!" Tolak Valesa cepat.

"Apa ide lo?" Tantang Dannis.

"Adzra hobby nulis kan? Minta dia bikinin naskah, dan kita post cerita ini medsos."

"Lo gila ya?!" Starla langsung menyembur ku. "Kalo pihak mereka nggak suka. Kita, bahkan Adzra bisa dituntut atas tuduhan pencemaran nama baik. Lo mau cari masalah ama Ello?!"

"Mikir dong, Fer. Gue nggak mau kena imbas dari ide gila lo." Tambah Valesa.

"Bener juga. Terus Fer, belum tentu juga bakal ada yang percaya ama cerita itu. Cerita ini kita dapet dari mimpi. Bisa-bisa kita disangka anak stress lagi."

Benar juga kata Dannis. Sebenarnya menyenangkan sih menbongkar kejagatan orang. Tapi harus aku renungkan. Siapa aku dan teman-teman ku? Siapa pula An dan Melisa?  Kami tidak ada hubungan apa-apa, untuk apa ikut campur? Toh, kejahatan mereka kelak akan dapat balasan juga nanti.

Haaaah, sudahlah. Hari ini kami fokus saja beristirahat. Ingatkan tentang semalam, gara-gara Dannis jam istirahat panjang ku terlewatkan.

•••

Hyaku Monogatari (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang