Bab 3 {malam itu}

65 12 0
                                    


"Hebat ya bohongnya," ucap seseorang dengan suara tegasnya.

"Eh sejak kapan lo disini?" kaget Areen saat melihat Ranz dan Sean sudah berada di depannya.

"Sejak lo balapan," jawab Sean santai.

"Lo ngapain boong sih dek?kalo lo kenapa-napa gue yang di salahin ntar sama bonyok," kesal Ranz.

"Yakan buktinya aja gue ga kenapa-napa," balas Areen.

"Serah lu dah,sekarang pulang," perintah Ranz dan di balas helaan nafas dari Areen.

"Tapi kan gue sama temen-temen gue,"jawab Areen.

"Temen-temen lo biar gue yang antarin,lo pulang sama Sean naik motor lo," perintah Ranz.

"Sama dia?dih ogah gue" kesal Areen.

"Ga ada penolakan dek," tegas Ranz dan Areen hanya bisa pasrah.

"Yaudah ayo,mana kunci motor lo?" tanya Sean dan langsung diberi oleh Areen dengan malas.

"Cepetan lo jangan lelet," suruh Areen,Sean hanya memutar bola mata nya malas.

"Pegangan"perintah Sean dan Areen memegang pundak Sean untuk berpegangan.

"Udah,ayo jalan cepetaan" kesal Areen.

"Heh,gue tu kakak kelas lo bukan tukang ojek,masak lo pegang di pundak.Emang orang ganteng kek gue dikira tukang ojek apa" kesal Sean.

"Banyak bacot lo,mau jalan apa gak ni?Kalo gak biar gue pulang sendiri aja" emosi Areen karena sedari tadi Sean ngebacot mulu.

"Iya ni gue jalan bawel" ucap Sean dan mulai menyalakan mesin motor Areen dan membawanya dengan kecepatan sedang.

Karena merasa jadi tukang ojek,Sean melajukan kencang motor Areen dan me-rem mendadak sehingga Areen yang terkejut memeluk Sean dari belakang.

Berhasil juga rencana gue batin Sean.

"Lo bisa bawa motor ga sih?" kesal Areen tapi tak di hiraukan Sean.

"Nyaman amat mbak peluknya" kekeh Sean karena Areen tak menyadari sedari tadi ia memeluknya.

"Eh...sorry,lagian tadi lo ngerem mendadak" ucap Areen yang hendak melepas pelukannya tetapi di tahan oleh Sean.

"Udah,gapapa tangan lo disini aja" ucap Sean lembut sambil mengambil tangan Areen dan melingkarkan pada pinggang nya.Areen yang diperlakukan seperti itu terpaku oleh perlakuan manis Sean.

"Gausah deg-degan gitu juga jantung lo,gue denger" kekeh Sean saat merasa jantung Areen berdetak cepat,karena posisi mereka dekat jadi Sean bisa mendengarnya.

"Apaan sih lo,gue sih b aja ni jantung aja yang lebay" elak Areen dan itu membuat Sean tertawa.

"Ga ada yang lucu,ngapain lo ketawa" sinis Areen melihat tawa Sean,walau sebenar nya ia suka tawa Sean.

"Lo lucu kalo lagi salting" kekeh Sean dan dibalas cubitan di pinggang oleh Areen.

"Aww,sakit ogeb" ringis Sean.

"Biarin,wlee" kekeh Areen sambil mengeluarkan lidah nya.

Gue suka lo yang ceria gini ren batin Sean.

~🖤~

"Dah sampe Ren,heii" ucap Sean saat sampai tetapi mendapati Areen yang tertidur di pundaknya.

Ga tega juga gue banguninnya batin Sean melihat wajah polos Areen saat tidur.

Karena tak tega untuk membangun kan,Sean memutuskan untuk menggendong Areen ala bridal style.
Saat sampai di depan kamar Areen,Sean di kejutkan oleh kedatangan dua curut Arkan dan Melvin.

"Wah,pak bos lo apain si Areen?" tanya Arkan penasaran.

"Lo ga macam-macam kan pak bos?" tanya Melvin mulai ngelantur.

"Dia ketiduran jadi ga tega bangunin,trus gue gendong aja.Minggir lu pada gue mau bawa dia ke kamarnya" usir Sean pada dua curut.

"Habis anter dia,lu langsung balik ye bos,jangam lu apaapain anak orang" kekeh Arkan dan segera lari sebelum Sean menghantamnya.

Dengan hati-hati Sean memasuki kamar Areen dan membawa Areen ke kasur king size miliknya.Sebelum benar-benar pergi,Sean melihat wajah Areen terlebih dahulu.

Cantik batin Sean.

Setelah itu,Sean pergi dari kamar Areen dan kembali ke kamar Ranz yang berada di sebelah kamar Areen.

"Ranz mana?kenapa ga sama lo?" tanya Melvin saat Sean memasuki kamar Ranz tetapi tak melihat keberadaan Ranz.

"Anter temen-temen Areen pulang" jawab Sean dan duduk di kursi samping ps.

"Lah,kenapa pake diantar segala?emang lu pada dari mana sih?" kepo Arkan.

"Gausah kepo lu sama idup orang" kesal Sean saat Arkan banyak tanya.

"Marah mulu kerja lu,lu pms ha?"tanya Arkan lagi dan lagi.

"Bacot lo"kesal Sean sementara Melvin hanya geleng kepala melihat kelakuan dua orang itu.

"Btw,si Ranz kan ngantarin temen-temen Areen pulang,berarti ada yayang queen dong" semangat Arkan.

"Gausah alay lu,si Queen aja ga mau ama pantat panci kek lo" sindir Melvin membuat Arkan mencebik.

"Sekate-kate lo kalo ngomong,gue mah bukan pantat panci" balas Arkan yang membuat alis melvin naik sebelah.

"Trus apa?" tanya Melvin.

"Masa lo ga tau,gua kan kembaran shaw mendes" ucap Arkan Pd,sedangkan Melvin yang mendengar langsung memperagakan gaya sedang muntah.

"Modelan kek lo ga ada mirip-mirip nya a si shawn bambang"kekeh Melvin.

"Yaelah bilang aja lu sirik" kesal Arkan karena melvin tak mengakuinya mirip dengan Shawn.

"Eh bos lu kenapa diem aja dari tadi?"tanya Melvin yang menyadari sedari tadi Sean hanya diam.

Bukannya menjawab Melvin,Sean mengambil hp nya dan melihat ada nomor yang tak dikenal menelfonnya.

"...."

"Siapa lo?"

"...."

"Bangs*t,pengecut lo main keroyokan"

"...."

Tit...tiitt.

"Siapa yang nelfon lo bos?" tanya Melvim yang melihat Sean emosi.

"Rival blackout ada yang ngeroyok Ranz"




HAPPY READING ALL:)

instagram: @nadiraaaaa_r

Rabu
13/05/20

Me And My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang