Bab 4 {Jebakan}

78 7 0
                                    

"Lepasin gue bangs*t"teriak Ranz karena tangannya diikat oleh rival The blackout di sebuah gudang kumuh dan gelap.

Ranz memanglah orang yang kuat,tetapi kali ini ia kalah telak karena dia hanya sendiri sementara rivalnya  berjumlah puluhan.

"Siapa ketua lo ha?cemen lo semua main keroyokan"ucap Ranz yang sudah babak belur.

"Diam anj*ng" ucap seorang cowok berpakaian serba hitam dan mengenakan topi berwarna hitam sehingga Ranz tidak mengenali wajah orang itu.

"Siapa lo ha?"ucap Ranz dengan emosi yang sudah berada di puncak.

"Lo ga perlu tau siapa gue Ranz,yang terpenting bagi gue sekarang adalah kehancuran the blackout dan Aren" ucap pria itu.

"Jangan sekali-kali lo ganggu the blackout,kalo lo berani cari masalah lo bakal habis sama the blackout.Dan satu lagi tau dari mana lo tentang Aren ha?" teriak Ranz sambil memberontak.

"Tenang aja,Aren ga bakal gue apa-apain.Lo tunggu aja kabar gue sama Aren.Tapi kalo blackout,gue akan hancurin"ucap pria itu dan malah membuat emosi Ranz bertambah.

"Jangan berani sentuh Aren anj*ng!"tegas Ranz.

"Santai bro,hari ini lo main aja sama kita" kekeh orang berbapakain serba hitam tersebut.

"Serang!!" perintah pria itu kepada bawahannya.

Bukk,,bukk,plakk

"Woi jangan berani main keroyokan bang*at!!" ucap Sean yang baru saja datang dengan beberapa anggota blackout yang lain.

"Haha datang juga lo Arsean relaxa morgan" tawa pria berpakaian serba hitam tadi.

"Mau lo apa Alex?banci lo main keroyokan" ucap Sean lagi sementara Ranz membeku mendengar nama Alex.

"Mau gue?mau gue Aren jadi milik gue" ucap Alex dan membuat Sean terkejut mendengar nya karena ia tidak tau kalau Areen dan Alex saling kenal.

"JANGAN SEKALI-KALI LO SENTUH ADEK GUE!!" tegas Ranz yang sudah babak belur.

"Tapi sayang nya adek lo ga ada yang jagain sekarang,karena kalian semua disini" ucap Alex penuh kemenangan.

Sial,kenapa gue tinggalin Areen sendiri sih batin Sean.

"Lo apain Aren ha?" tanya Sean yang sudah emosi.

"Gausah banyak tanya lo,serang!!" perintah Alex pada anak buahnya.

Alex dan Sean mulai menyerang satu sama lain.Tenaga Sean saat ini lebih kuat dari pada tenaga Alex jadi hal yang mudah bagi Sean untuk mengalah kan Alex.
Sementara itu,Arkan melepaskan ikatan Ranz dan membawanya keluar dari gudang itu.

"Sama siapa Aren dirumah?" tanya Ranz saat sudah keluar dari gudang.

"Hm tadi si sama bi Inah soalnya dari tadi Aren tidur" ucap Arkan ragu.

"Lo sekarang bantuin yang lain,kalo udah selesai kita semua cari Aren" perintah Ranz dan diangguki Arkan.

Belum sempat Arkan masuk ke gudang,Sean Melvin dan anggota blackout lainnya sudah keluar walau beberapa dari mereka babak belur.

Me And My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang