Bagian 3

36 4 3
                                    

"aku memeluknya dibatas ramai dan sepi
Yang dulu menatapnya candu, namun sekarang melirik saja pun aku ragu
Yang dulu rindu datang secara menghujan, namun ia sekarang hanyut bersama halu mentua, yang dulu menjawatnya adalah sebuah kesenangan. Namun kini kedua tangan tidak ingin saling

Beriringan—" Magenta Cloudy Aulia


--

Perhatian!
Cerita ini lumayan banyak mangandung bahasa sunda,
Kalo masih ada yang ga paham silakan tanyakan dikolem komentar

Jangan lupa vote, like, dan
saranya!!!🙏🙏🙏
Happy reading ✨⛅
-

"Uduhh neng geulis kenalkeun nami abdi Alfian cowo paling kasep disini HAHAHA" (aduhh cewe cantik kenalin nama saya alfian cowo paling ganteng disini) Alfianyanto yang biasa dipangil Yanto dengan temannya itu sambil tersenyum jahil ke arah Sesil dan Genta.

"itu si mau maneh su'in enak waee yeuu. Nama Yanto wae belagu, etah congor maneh bau naga wkwk !! " (itu si mah lo su'in enak ajh nama yanto saja belagu itu mulut lo bau naga) elak Ferdi sambil tertawa.

"Sakarep maneh wae lah too!" Reza menghampiri Genta dan Sesil.

"Eh kalian jangan didengerin ya dia mah emang rada-rada, sok kelanin ajh ni gw Reza kembaranya Imhyoseop" Reza atau biasa dipangil Jae dengan pede dan berhasil dihadiahi tampolan dari Ferdi dan Yanto.

Plak!!

Plak!!!

"Bapak lo Imhyoseop wkwk!" ledek Fino.

"Waw!! Bapak aing imhyoseop cenah to!" Jae bangga sambil meringis kesakitan.

"BLEGUG SIA! Hahahha" Yanto.

"Lo juga sama aja e haha" Kekeh Ferdi.

"Tau nihh Yanto! Jae ampun deh liat yang bening ajh, inget Bunga otong. diakan hirup-hirup bae maneh ku si bunga" tambah Shalenia.

Fino mengeleng-geleng kepala melihat teman-temanya itu.

Ya dia cowo yang Genta temui di taman, siapa lagi kalau bukan Fino. Finordian Albar dia kelas 11 MIPA 2 dan ternyata Fino ini ternyata kakak kelas Genta.

Mampus gue!!

"Silahkan masuk" kata Fino mempersilahkan sambil tersenyum kearahnya.

"Sama aja bunuh diri gue kalo gini" Gumam Genta dengan pelan.

"Kenapa? ada yang bikin lo mati?" Tanya Fino sambil tersenyum mengerutkan dahi, karena mendengar ucapan Genta.

"ANJING, BEGO-BEGO LO GENTA!"

"Eum eng-engak kak ga papa kok kak" Genta gelagapan sambil tersenyum kikuk karena ucapanya dipergoki Fino. Menyebalkan.

"Iya maaf ya kak izin duduk" Sesil langsung menarik Genta untuk duduk dibagian yang masih kosong yaitu dipojok belakang.

Genta gak abis pikir bagaimana bisa dia tersenyum manis kearahnya, paling hanya pencintraan ke murid baru. Ck, Genta berdoa semoga tidak terkena sial hari ini atau selama sekolah disini.

J A W B R E A K E RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang