(20.1)

302 25 4
                                    

Hidan POV.

Jadi begini, yang sudah baca 'Akatsuki Sosmed' pasti tak asing dengan penjelasan ku ini

Ya. Aku pernah mengatakan kalau mereka pernah memandang ku seperti pengkhianat

Sungguh menyedihkan

Nasib ku di bulan Ramadhan tahun ini

Bukan hanya karena di karantina demi menjaga agar tidak terserang virus co.. co.. co apa sih? Cobra, kan? Ah, peduli amat!

Lebih buruk daripada di karantina. Ya. Di usir dari desa

Kejadian nya terjadi, beberapa hari setelah teman-teman bangsat ku mengunjungi ku untuk sahur bersama. Saat itu, aku habis pulang belanja di Konoha. Aku melihat ada beberapa orang sedang berkumpul di depan rumah ku

Aku mungkin bisa saja mengusir mereka, sekaligus mengumpat mereka. Tapi, berhubung sekarang puasa dan aku tidak ingin mengurangi pahala yang sudah susah payah aku dapatkan(?), aku pun hanya menghampiri mereka dan bertanya secara baik-baik

"Permisi, kenapa kalian berkumpul di depan rumah ku?"

Mereka semua nampak terkejut saat mendengar aku berbicara. Mereka langsung menengok kearah ku, dengan tatapan yang tak biasa. Seolah mengancam

'Cih! Apa-apaan tatapan itu? Ingin mengancam ku?!' pikir ku saat menerima tatapan aneh mereka

Tak lama kemudian mereka pun berbisik-bisik, mirip seperti ibu-ibu yang lagi nge gosip. Bedanya, ini depan orang yang di gosipin pisan

"Wahh~ ternyata benar, kau sudah berubah, Hidan~"

Tunggu. Suara ini

"Bukankah kita semua sudah berjanji, hanya akan setia pada dewa Jashin seorang?!"

Ternyata benar. Pak tua pemimpin desa ini. Dia benar-benar menyebalkan. Orang sok berkuasa yang sebenarnya berjiwa kriminal

Tidak. Pengikut Jashin semuanya berjiwa kriminal, karena harus membunuh untuk ritual. Termasuk aku, ya?

"Apa yang ingin anda lakukan?"

"Haha. Lihat? Dia bahkan memasang wajah sombong nya!"

Dasar. Tukang kompor

Akhirnya aku pun menunduk, tanda hormat. Tenang, aku tidak melakukan nya secara terpaksa. Toh, ini kan sudah tradisi

"Maaf atas kelancangan nya. Tapi, saya benar-benar bertanya,"asal kalian tau, aku melakukan ini untuk menghormati kalian semua, "apa yang kalian lakukan di depan rumah ku?"

Dan lagi-lagi, mereka berbisik. Ya ampun, mungkin lain kali akan aku tulis kata 'ghibah' di biodata 'hobi' ku

Greppp!!!

AKHHHH!!!

"Hidan...."

A-apa... Apa-apaan?!

"Tatap aku... Hidan..."

O-oi... Apa dia serius?! Hei! Aku sedang puasa, tau! Ukhhh...

"Tatap aku! Dan jelaskan apa maksud semua ini!!"

Pak, please. Kau bukan cewek yang dengan mudah nya berkata "semua cowok sama saja"!!

"Jawab aku!!"

GIMANA BISA JAWAB, RAJUNGAN?!?! LU NYEKEK AING, SAMPE-SAMPE AING GAK BISA NGOMONG!!!!

Astagfirullah...

"M-maaf... A-anda... Mencekik saya... S-sampai-sampai..."

Brukkk!!!

Saus tar-tar

You Must Puasa, Hidan!!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang