Tok! Tok! Tok!
Terdengar ketukan di pintu kediaman Uchiha Fugaku. Karena sang kepala keluarga itu sedang tidak ada di rumah, maka istri nya lah yang membuka kan pintu tersebut.
"Ara, Hidan-chan?"
Pria berambut keperakan itu mencium tangan sang ibunda Itachi dan Sasuke.
"Maaf menganggu, Itachi--"
"Haha, dia ada kok. Sebentar ya, aku panggil kan dulu," Mikoto kemudian masuk lagi kedalam. Beberapa menit kemudian, munculah sosok sang anak sulung keluarga itu.
"Hidan?! Tak kusangka kau datang duluan!" seru Itachi
"Sinyal di Taki benar-benar ngajak ribut. Pesan ku yang ku ketik kemarin malah baru terkirim sekarang!" geram Hidan
"Ya, ya, kau sudah memberitau hal itu di chat"
Itachi kemudian melanjutkan, "ngomong-ngomong, kau datang sendiri?"
"Hm? Begitulah"
"Kalau begitu, masuk saja dulu. Kita menunggu yang lainnya di dalam"
"Tidak usah, aku akan menunggu disini saja"
"Sou ka? Kalau begitu aku akan membuatkan minuman dulu," Itachi kemudian masuk ke kediaman nya
Hidan duduk di teras depan rumah Itachi. Saat dirinya sedang asik dengan ponsel nya, tiba-tiba saja sebuah suara cepreng mengagetkan nya.
"Hidan-senpai!!!!"
"Ohh? Tobi!"
"Halo, senpai! Sudah lama Tobi tidak melihat senpai. Bagaimana kabar senpai?"
"Aku baik, terimakasih"
"Lho, Tobi? Kapan kau datang?" celetuk Itachi yang kembali sambil membawa nampan
"Barusan, hehe"
"Itachi, ini isi nya bukan raginang, kan?" celetuk seseorang dibelakang Itachi
"Zetsu?!"
"Hm? Ahh, halo~ mohon maaf lahir dan batin, ya!"
"Dia tiba-tiba saja muncul di halaman belakang ku. Aku benar-benar kaget," jelas Itachi sambil menyimpan nampan itu, "tenang saja. Itu isi nya sesuai dengan kaleng nya"
"Bagaimana keadaan Kakuzu-senpai? Aku kira Hidan-senpai bakalan datang bersama Kakuzu-senpai," Tobi membuka topik pembicaraan sambil mengambil waffer yang sudah Itachi sediakan
"Ya, dia baik-baik saja. Walau terkadang dia suka pulang malam--tidak--mungkin pagi? Atau terkadang dia tidak ada di rumah," jelas Hidan
"Kakek-kakek itu, benar-benar tidak ada lelah nya..." komen Itachi
"Ngaca, chi"
Pfffttt--
"Ya ampun, hitam! Ini mau lebaran, lho! Lebaran! Bukankah kau berjanji tidak akan--"
"Kau bukan ahlinya ceramah. Maaf, aku hanya bercanda"
Itachi memberikan tisu pada Hidan, karena semburannya tadi mengenai muka Hidan. "Ya, tidak masalah. Aku sudah terbiasa dengan itu"
"Itachi~~"
Sebuah langkah kaki semakin mendekati mereka. Saat sudah semakin dekat, terlihatlah 4 orang yang memiliki warna rambut yang berbeda.
"Ahh, halo~"
"Kukira kau pergi bersama Kakuzu, un" ucap Deidara pada Hidan. Sementara, Hidan hanya menggeleng kan kepalanya
KAMU SEDANG MEMBACA
You Must Puasa, Hidan!!!
Fanfiction[END] "Ramadhan kali ini, kita akan membuat si aliran sesat a.k.a Hidan, puasa!!!!!!" "Ya!!!!" "Jangan sampai dia cuman dapet THR nya doang!!!!" "Ya!!!!" "Kalo gitu, ayo kita semua berjuang!!!!!" "Ya!!!!!" "MERDEKA!!!!!!!" "JAUH WOY!!!!!!" 【Akatsuki...