0.1 new student

29 3 0
                                    

Dunia ini tidak sesuai pemikiran, ternyata dunia ini lebih membuat tersiksa di bandingkan bahagia, tidak semua orang berpikiran sama, karna semua punya pemikiran masing masingnya.

"Mas liat idri anak kamu" suara perempuan yang begitu terdengar di indra mendengaran perempuan yang bernama indri lebih tepatnya 'indriana abrida wijaya' yang sedang melihat kedua orang tuanya bertengkar di balik dinding dapurnya.

"Kamu ga kesian sama indri kalau kamu pergi dan memilih wanita brengsek itu hah?"bentakan itu membuat indri meneteskan air matanya yang dari tdi ia tahan.

'Plak'

Seorang lelaki dengan rambut yang berantakan memakai jas hitam yang kusut membawa koper di tangannya, menatap tajam sang istrinya itu.

"Jaga omongan kamu tania!"bentak lelaki itu terhadap wanita di depannya yang masih berstatus istrinya.

"Jadi kamu lebih hiks milih cewe hiks bajingan hiks itu hah" suara isakan keluar dari mulut wanita yang bernama tania lebih tepatnya 'itania saudia wijaya' itu.

"Mas adri jawab hiks mas jawab!" Wanita yang bernama tania itu memukul dada sang suami yang bernama 'alexandrian wijaya'.

Lelaki itu langsung pergi meninggalkan tania yang duduk terjatuh memegang dadanya sambil terisak.

Indri memunculkan dirinya dan berlari kearah mamah nya yang sedang menangis.
"KALAU PAPAH SAYANG SAMA INDRI, PAPAH GA AKAN PERGI"teriak sang anak kepada papahnya yang ingin membuka kenok pintu.

Lelaki yang bernama adri itu menatap sang anak yang sedang memeluk mamahnya 'tania'
"Maafin papah nak, papah harus pergi dari sini" lelaki itu meninggalkan rumah yang dulu membuat cerita bahagia bersama keluarga kecilnya.

"PAPAH JAHAT HIKS"teriak indri kepada papahnya.

Tetapi lelaki itu menghiraukan indri dan memilih meninggalkan rumah itu dan menaiki mobilnya dengan kecepatan yang sangat kencang.

"Sayang maafin mamah ya"tania memeluk anaknya erat sambil terisak.

"Mamah ga salah, yang salah papah"indri menghapus air mata dengan lembut yang terjun di pipi tania.

"Aku anterin mamah ke kamar ya, mamah istirahat dulu soalnya mamah kecapean" tania hanya mengangguk dan tersenyum, mereka berdua menuju ke lantai 2 dan memasuki kamar.

"Mah aku ke kamar dulu ya" ucap indri dan di angguki oleh tania, indri berjalan kearah kamar nya dan menangis sejadi-jadinya.

~~~~

Indri pov

Nama gua 'indriana abrida wijaya' tetapi semenjak perceraian kedua orang tua gua, gua ga nganggep nama wijaya itu lagi, gua siswi sekolah SMA garuda solaria 1, SMA favorit kalangan anak muda, gua adalah cwe hits yang di sukai banyak cowo, bukannya sombong nih ya SMA itu punya nyokap gua makannya gua sekolah di sini, gua terkenal karna kecantikan gua yang turun temurun dari nyokap gua.

"Indri lu tau ga nanti ada anak baru loh" itu adalah temen gua 'sania arelander' iya dia keluarga arelander yang terkaya ke 6, dia juga suka gosip yang ga jelas gitu.

"Iya loh dri katanya cowo, dia mau masuk kelas kita" heboh 'ariel laras setiono' keluarga setiono terkaya ke 8.

"Lo pada bawel banget sih" kesal gua kepada teman gua yang dari tdi gosipin anak baru.

"Yakan gua cuman ngasih tau aja gitu, katanya ganteng loh"ucap ariel yang di angguki sania.

"Gua ga peduli mau anak barunya ganteng atau bencong ataupun cupu gua ga peduli"gua berjalan kearah meja gua, gua duduk sendri karna gua ga mau sama orang yang ga terlalu deket sama gua.

light For You ❌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang