0.4 problem

9 1 0
                                    

Perempuan berjalan di sepanjang koridor dengan heatset di telinganya, raut muka yang cantik itu membuat siswa/i menatapnya kagum, iri, dan lainnya.

"Cakep banget sih lu" jalan gadis itu berhenti ketika ada yang menghalanginya, nathan dan bintang.

"Udah tau gua cakep"pede gadis itu bernama indri.

"Gila pedenya gede amat" nathan pun merangkul indri diikuti bintang.

"Ngapain lo pegang-pegang gua?"tanya indri kesal.

"Bareng, gua mau ke kelas si devan"ucapan bintang membuat indri menghembuskan nafasnya kasar.

"Yaudah gc" indri, bintang, dan nathan pun berjalan kearah kelas indri yang berada di lantai 2.

Sesampainnya di kelas indri, bintang dan nathan pun langsung memasuki kelas itu, indri pun berjalan untuk menaruh tasnya di pinggir devan.

"Dri ngapain sih lo bawa dua curut ini?"tanya devan kesal sambil melirik bintang dan nathan bergantian.

"Tanya aja sendiri"indri pun berjalan untuk kekantin sendiri, karna kedua temannya sudah menunggu dia di kantin.

"INDRI SINI"indri tidak mendengar teriakan sania yang duduk jauh dari posisi dia sekarang.

"INDRIANI ABRIDA WIJAYA"teriak ariel cempreng, membuat seisi kantin menatap indri dan ariel bergantian.

Indri pun berjalan kearah kedua temannya itu
"Berisik lo nyet"kesal indri.

"Ya atuh dari tadi si sania manggil lo bukannya langsung nyamperin malah cengo dulu di tempat"ucap ariel membuat indri melempar handpone yang ada di tangannya itu.

"Sayang nih hp mending buat gua"sania ancang-ancang ingin memasukan handpone indri kedalam sakunya.

"Kalau hp gua masuk kantong lo, gaakan segan gua teror lu tiap hari"ucapan indri membuat sania tidak jadi memasukan handponenya.

"Mainnya ancaman males"kesal sania dan memberikan handpone itu kepada indri.

"Jangan macam-macam sama gua"indri pun langsung melahap makanan yang di pesenkan oleh kedua temannya.

"Bang indra udah balik"kata indri memberi taukan kepada sania dan ariel.

"Demi apa lu?"tanya ariel memastikan.

"Beneran dah sumpah"kata indri meyakinkan.

"Akhirnya bebep gua pulang juga"pikiran ariel sudah melayang entah kemana.

"Emang kak indra nya mau sama titisan miper"kata sania membuat gelak tawa dari indri.

Di balik semua itu ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka dari kejauhan sambil membawa camera yang entah untuk apa.

"Cantik juga" batin seseorang misterius itu.

~~~~~

"Ibu harap kalian ngerti dengan apa yang ibu jelaskan, sekian terima kasih"ucap irna guru Kimia di kelas indri, guru itu pun pergi dari kelas indri,akhirnya bel istirahat pun bunyi nyaring membuat seisi kelas bersorak karna sudah pada lapar.

"Indri"panggilan devan membuat indri menoleh ke samping kanannya, indri hanya menaikan satu alisnya saja.

"Balik sekolah ada acara ga?"tanya devan

"Engg deh kayanya, emng kenapa?"tanya indri bales.

"Anterin gua yu ke acara pernikahan om gua"ucapan devan membuat indri tidak mengkedipkan mata coklat indah itu.

"Ntar gua kabarin"kata indri.

"Id line lu apa?"tanya devan.

"AbridaIndri"kata indri mengasih tau id linenya kepada devano.

light For You ❌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang