Prolog

1K 43 10
                                    

Tatapan kosong dari manik mata gadis cantik itu menampakan bahwa sudah banyak sekali kisah kelam yang dilaluinya. Entah usaha apa yang membawanya sampai akhirnya dia memilih untuk berada di titik ini. Sampai saat ini pun, aku tak akan pernah menyalahkan pilihannya. Mungkin memang lebih baik begini. Melupakan semuanya dan hidup dengan damai.

"Gem.. makan lagi ya. Biar cepet sembuh , nanti kita jalan jalan ke tempat yang pengen kamu datengin. Percaya deh sama aku kalo kamu sembuh gak bakal ada lagi yang bisa  nyakitin kamu. Bakal aku hajar mereka " ucapku dengan tawa yang terdengar hambar.

Sesekali kupandangi wajah cantiknya, yang sekarang terlihat hampa. Ternyata sesakit ini ngeliat orang yang kita cinta sama sekali nggak ngenalin kita. Ngeliat dia yang hanya duduk sambil melihat dengan tatapan kosong. Tanpa senyuman ataupun ekspresi lainnya.

"Maaf mas jam besuk sudah habis anda bisa kembali lagi besok, saya bisa melanjutkan nya" ucap seorang perawat sambil mengambil mangkuk bubur yang ada ditangan ku.

Walaupun dengan berat hati, tanpa penolakan aku berikan mangkuk bubur itu kepada perawat yang memang ditugaskan untuk merawat gadis ini.

" Gem.. aku sayang banget sama kamu, kamu baik baik ya disini, besok aku dateng lagi " ucapku sambil mencium puncak kepalanya.



Lelah ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang