Berlatih (Bag 4)

5.8K 398 34
                                    

Siang berganti sore. Langit Konoha sedang cerah. Warna biru bertabur awan putih yang terlihat seperti kapas.

Matahari bersinar terang. Angin tidak begitu kencang, tapi cukup untuk membuat rambut tersibakan.

Suasananya sangat cocok untuk bersantai. Tapi yang ada tidak seperti itu.

Hiruk pikuk warga membangun kembali desa Konoha. Disusul dengan kelakuan aneh Kakashi dan Guy.

Boruto sampai tidak percaya bahwa itu benar-benar hokage ke-7.

Naruto bilang dia akan membantu Boruto berlatih saat sudah selesai membangun kedai ramen Ichiraku.

Himawari entah dimana bersama Hinata. Dia iri dengan Sarada. Dia berlatih bersama dengan Sasuke, sementara Sakura mengobati korban yang terluka.

🍃
.
.
.

"Yosh, Boruto!". Seru Naruto dari kejauhan. "Kau menunggu lama ya?".

"Ah... Tidak!". Boruto berpura². " Apa ayah bisa mengajari aku rasenggan yang lebih besar?!".

"Rasenggan!?. Kau tau dari mana?".

"Tentu saja aku tau- ttebasa ".

Naruto mengajarinya menggunakan teknik kage- bunshin.

🍥
  .
  .
  .

Whusshh...

Sarada melempar shuriken tepat sasaran. Dia menyeka keringatnya.

Sasuke mengusap kepala gadis itu. Surai hitamnya terbang tersibakkan oleh angin sepoi-sepoi.

"Putriku memang hebat!".

Senyum tipis terlukis di wajah Sasuke.

"Hoy kaliaaan!!". Sakura melambai. Terlihat dia berlari dari kejauhan.

"Hosh... Hosh...". Napasnya terengah-engah."Bagaimana latihannya- Shannaroo ?".

"Menyenangkan !!!"

"Apa kau mau kuajari teknik Shannaroo yang lebih kuat?!".

"Ah, tentu saja!".

Sarada diajari tentang pengendalian chakra, jutsu medis bahkan sampai Byakugou.

Byakugou membutuhkan latihan khusus dan chakra dengan jumlah besar. Chakaranya bahkan harus dikumpulkan selama 3 tahun.

Sakura terus mengajari Sarada semua yang didengarnya dari Tsunade-sama.

"Mama dan papa tunggu disini sebentar yaa! Tadi aku melihat seseorang membawa tomat untuk pasokan makanan".  Kata Sarada sambil tersenyum.  "Aku akan membawanya, lagipula tomat adalah makan kesukaan papa kan?."

Sarada lenyap mengejar jounin tadi. Tersisalah Sasuke dan Sakura.

"Dia anak yang baik ya!". Kata Sakura setelah hening beberapa saat.

"Hn"

"Dia bahkan tau makanan kesukaanmu".

"Mungkin dirimu dimasa depan selalu menghidangkannya diatas meja makan keluarga kita".

Blush!

Pipi Sakura merona karena ucapan Sasuke tadi.

Melihat Sakura salah tingkah dia kalangkabut juga. Tapi dia mati-matian mempertahankan image cool tripleknya.

Mereka berdua membayangkan hari² dimasa depan.

"Ehm, Sasuke-kun?"

"Hn?"

Kembali Ke Masa Lalu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang