;s a t u

50 5 3
                                    

"Chan jangan ngebut-ngebut aku takut,hiks.."kemudian Haechan melirik ku dari kaca spion.

"Kenapa nangis? Aku gak mau kamu basah dan kedinginan karna hujan,aku cuman takut phobia Kam..."

"HAECHAN!!! AWASS!!!"aku berteriak karna dari kejauhan sebuah truk dari berlawanan arah mengarah ke arah motor kami dengan kecepatan di atas rata-rata.

"AAAAAAAA....."

"TINNNNN......"

BRUKKKKK

"HAECHANN"aku terbangun dan berteriak. Aku baru teringat kalo itu hanya mimpi,tubuh ku penuh dengan keringat.

"Kenapa mimpi itu lagi,trus siapa Haechan itu?"aku bertanya pada diriku sendiri,karna sudah berapa kali aku tidur dan bangun dengan menyebut nama Haechan.

"Aera kenapa kamu teriak pagi-pagi gini, cepetan siap-siap sekolah,ada Jeno dibawah"ucap mamah dari luar pintu kamar ku. Hari ini aku sudah mulai sekolah lagi semenjak kecelakaan,bahkan aku tidak mengingat kenapa aku bisa kecelakaan sampai saat ini.

"Iya mah,suruh tunggu dulu Jeno nya"Aera segera menuju kamar mandi dan tidak lupa membawa handuk. Setelah 15 menit mandi,aku langsung mengambil seragam sekolah di lemari dan tidak lupa mengikat rambut ku. Setelah rapih aku langsung keluar kamar dan menuruni tangga. Setelah sampai di bawah aku melihat Jeno yang duduk sofa ruang tamu.

"Pagi Aera" ucap Jeno sambil senyum.

"Pagi,tunggu gw pamit dulu"ucap dan meninggalkan Jeno,dan pergi menuju dapur.

"Mah, Aera berangkat sekolah dulu"ucap ku sambil mencium tangan mamah.

"Iya hati-hati di jalan"aku berjalan meninggalkan area dapur, Jeno sudah nunggu di atas motornya.

"Ya udah ayo jalan"ucap ku sambil membenarkan posisi duduk di motor Jeno.

"Iya sabar! Nih pake helm nya" Jeno menyodorkan helm nya ke Aera.

"Lu aja yang pake,gw lagi males pake helm"tolak Aera ke Jeno.

"Entar jatoh! Pala lu bocor lagi kek waktu itu sama Haechan. Gw gak mau tanggung jawab lu ya"jawab Jeno yang membuat sedikit tidak mengerti.

"Bentar maksud lu apaan waktu itu! Gw pernah ngalamin gitu? Terus Haechan siapa?"tanya ku,Jeno tidak menjawab langsung diam dan menancapkan gas menuju sekolah.

Sesampainya di sekolah Jeno memarkirkan motornya. Aera turun dari motor dan menunggu Jeno.

"Eh Jen gw masih penasaran siapa si Haechan?"Jeno tidak menjawab pertanyaan Aera,dan langsung berjalan menuju kelas.

"Jen jawab gw, Haechan itu siapa sebenernya?"Aera masih bertanya kepada Jeno karena masih penasaran siapa itu Haechan.

-------------------

Jika ada persamaan dalam cerita maaf tapi ini murni hasil pikiran aku sendiri 😊.

Jangan lupa tinggalin jejak setelah membaca 💕 biar aku semangat terus buat nulis ceritanya 😋.

MEMORY | LEE HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang