| p r o l o g |

2 2 0
                                    

Cristalyn Rosendyanta merupakan sosok perempuan yang bijaksana dan sangat teliti sekaligus sosok ibu rumah tangga untuk anak - anaknya. Akan tetapi, ia melakukan kesalahan dalam menyelesaikan misi yang sudah direncanakan matang - matang. Rencana yang matang itu apabila dilaksanakan akan membuahkan hasil yang bagus. Cristalyn hanya memikirkan hasil dari sebuah rencana itu, hingga ia tidak menyadari suatu kesalahan yang kecil tetapi mengacaukan semua rencananya.

Awalnya Cristalyn hanya meratapi nasibnya dan melakukan perbuatan yang sangat menyianyiakan, walaupun begitu teman - teman dekatnya, keluarganya, bahkan suaminya memberikan sebuah dorongan untuk memperbaiki itu semua yang akhirnya ia abaikan juga.

Keberadaan dan keadaan anaknya membuatnya sadar. Kenapa ia tidak pernah memikirkan itu sebelumnya? Kata sayang ke anaknya jarang ia ucapkan, bahkan ketika ada anaknya dirumah pun tetap menghiraukan keberadaan dan sampai tidak bertegur sapa.

Hingga saat itu ia membuat tekad untuk mengembalikan semua yang tak sengaja ia kacaukan. Ia sadar tidak ada yang menyudutkan permasalahan itu, keluarganya sangat mendukungnya. Selama ini berarti hanya membuang waktu dan menghamburkan uang.

Keadaannya lah yang membuatnya tidak peduli dengan sekitar. Menulikan pendengarannya untuk menyerap nasihat - nasihat yang disampaikan dari orang - orang yang menyayanginya. Berpikir bodoh untuk menjelaskan keadaannya sekarang ini.

Setelah meratapi nasib, ia bangkit dan membuat rencana yang baru dan memikirkan resiko ketika menggunakan rencananya itu. Tetapi setelah dicoba ia jatuh, menangis dan putus asa karena tidak mendapatkan sebuah ide yang cemerlang.

Tok tok tok

Pintu diketuk dari luar, Cristalyn hanya melirik ke arah pintu tanpa ada niatan untuk membukanya. Seseorang yang berada di didepan ruangan itu heran mengapa tidak ada jawaban maupun respon dari istrinya yang berada didalam. Sudah beberapa hari lamanya istrinya tidak pernah keluar kamar.

Kemudian ia membuka pintu, didalamnya terlihat sang istri sedang menangis sesenggukan, keadaan kamar yang berantakan terdapat banyak vodca dan bir macam lainnya.

"Cris.. kamu kenapa?" sang istri hanya diam dan tidak menanggapi pertanyaan suaminya itu.

Ia mencoba sekali lagi, "Aku tanya lho masa kamu diamkan? Sudah berapa hari kamu seperti ini.., apakah kamu tidak berusaha mencari mereka?"

Hening. Kemudian ia keluar dan berhenti ketika terdapat sautan dari istrinya,

"Aku kangen mas, gimana keadaan mereka, makan apa mereka diluar sana,  mandi dan mencari uang dari mana" sesenggukan kembali.

Menghela nafas, kemudian mendekati istrinya dan merengkuh nya dari belakang ke dalam pelukan nya. "Nah itu kamu saja masih memikirkan mereka, kenapa tidak mencarinya?"

"Aku tidak tau mereka dimana, seketika pikiran ku stuck untuk melakukan apa yang selanjutnya harus dilakukan."

Sang suami, mencoba berpikir dilihatnya sang istri yang putus asa dan menyesali kesalahannya hingga seperti ini. Jujur ia juga rindu ke anak - anaknya, bagaimana keadaan putri kecilnya dan kakak kembar laki - laki yang sangat patuh kepada orang tuanya.

"Cris.. kenapa kau seperti ini? Sungguh mustahil bukan jika wanita seperti mu ini sangat kehilangan ide untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Ingat tidak kau itu selalu mencari berbagai macam solusi dari sisi bidang mana saja, dan bagaimana mungkin jika tidak terdapat salah satupun?" Tanya nya heran.

Ah, kenapa juga ia tidak mempunyai salah satu solusi permasalahan? Bukankah ia dikenal sebagai wanita yang bijaksana dan unggul dalam mencari sebuah solusi?

Tersentak, hingga akhirnya ia menemukan satu cara, dan sudah dipikirkannya sangat matang. Melihat itu sang suami dapat melihat istrinya kembali lagi, entah apa yang istrinya lakukan itu tapi dengan itu pun ia percaya jika istrinya akan membawa kembali dan mengembalikan apa yang sudah berantakan menjadi tersusun kembali. Mengendap - ngendap ia meninggalkan istrinya, Cristalyn memutuskan untuk menghubungi asistennya.

OCCASIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang