| s a t u |

2 1 0
                                    

Kalau kalian punya aplikasi mangatoon follow akun ku. Disitu update - an ceritanya lebih cepet :D
Akun FA_ALZA sebagai akun ku yang di mangatoon.
Trims.

»◎«»◎«

Mobil yang dikendarai Abe telah berhebti di sebuah apartemen yang tak jauh dari apartemen miliknya. Setelah memakirkan mobilnya di garasi apartemen, ia melangkah masuk ke apartemen. Sesampainya di salah satu pintu, kemudian ia bunyikan bel yang berada di samping pintu.

Ting nong ting nong

Dari dalam apartemen terdengar bunyi langkah kaki menuju pintu. Abe yang sedang melihat handphone  tak sadar jika didepannya sudah ada orang. Disusul teriakan anak perempuan dari dalam memanggil dirinya,

"Kaakkk Abeee!" Suara itu mengalihkan pandangan Abe ke depan pintu. Terlihat dua remaja yang berbeda jenis kelamin. "Masuk kak, aku kira kakak tidak akan kemari." Ucap perempuan yang berteriak tadi.

Melangkah masuk menuju sofa yang terdapat di sebelah pintu dan mendudukan dirinya disana. Abe melihat ke sekeliling apartemen yang ia  pernah tempati. Masih bagus dan terawat, dan beberapa furnitur baru yang ditambahkan oleh sang pemilik apartemen.

Dahulu sebelum ia bekerja sebagai asisten Cristal ia menempati dirinya disini. Terdapat dua kamar tidur, kamar mandi, dapur, ruang keluarga yang dianggap juga sebagai ruang tamu. Apartemen miliknya dulu tidak lah mahal, malah murah dan nyaman.

Pertama kali beli apartemen, ia teringat masa perjuangannya untuk mencari apartemen. Dengan keadaannya yang ekonominya kurang, tidak mempunyai kendaraan sendiri dan masih banyak lagi hambatan untuk mendapatkan sebuah apartemen ini.

"Kak Abe?" Tanya sang perempuan remaja. Ia mengalihkan pikirannya dan memandang perempuan yang barusan memanggil namanya.

"Bagaimana keadaan kalian? Semua baik - baik saja kan? Tidak usah sungkan jika kalian memiliki macam masalah, ceritakan saja kepadaku." Ucap Abe. Entahlah ia selalu seperti itu ketika bersama dengan orang yang Abe sayangi.

"Tidak ada kak, aku hanya ingin kakak kesini saja. Kak Abe, Neon my brother can cook very nice  lhoo..." ia terkekeh saat perempuan itu melontarkan perkataan yang bercampur aduk.

"Oh, really? " Sahutnya menanggapinya.
"Yes, I'm really really sure. Tapi baru yang ringan, seperti menggoreng telur, memasak sayur kangkung, dan membuat nasi goreng." Tanggapnya.
Abe tertawa, dilihatnya ke arah laki - laki remaja yang berada di samping perempuan yang berstatus adiknya.

Neon terlihat malu, mukanya berubah menjadi merah sudah seperti kepiting rebus. "Ekhm.." Sahutnya malu. Abe tidak bisa berhenti tertawa, padahal bukan pertama kalinya. Aneh mood nya selalu baik hari ini.

Neon meninggalkan keduanya disana. Ia menuju kamarnya kembali. "Bria, apa Neon dan Nilon selalu menjaga mu?" Tanya Abe kepada perempuan yang sudah berada di sampingnya.

"Tenang saja kak, Abang Neon dan Mas Nilon selalu menjaga ku. Bahkan menurut ku penjagaannya terlalu ketat, ketika aku akan pergi untuk berbelanja di supermarket yang dekat di sebelah apartemen saja ditemani oleh salah satunya." Jawab Brian.

Abe mengangguk - angguk menanggapi jawaban itu. "Baguslah kalau begitu. Memang seharusnya kamu diperlakukan seperti itu." Ia berpikir untuk mencari bodyguard  untuk ketiganya, bukan apa - apa jika ia tak bisa menjaganya dari jarak dekat.

OCCASIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang