Boge-Twin! [Kageyama x Twin!Reader]

Boge!!--3

Satu hal yang pasti...

Suasana kelas seketika hening saat guru berkeliling di dalam kelas seraya membagikan kertas di tangannya.

Kageyama menatap horror kertas di tangannya yang menampakkan goresan tinta berbentuk angka 20 di hadapannya.

Lagi lagi test Inggris dan dia gagal mendapatkan nilai yang meuaskan. Boro boro 100, dapat angka 60 saja dia sudah bangga.

Kageyama melipat kertas ulangannya dan menyelipkannya di dalam buku bahasa inggrisnya kemudian menenggelamkan wajahnya ke lipatan tangan. Malu pada dirinya sendiri.

[name] yang ada di belakangnya memperhatikan gerak gerik sang kakak juga merasa iba pastinya. Padahal kakaknya sudah belajar mati matian memarin malam.

Eh? Tapi kemarin dia belajar matematika, kan?

Boge.

Satu kertas kini tersimpan terbalik di atas meja [name] dan saat dibalikkan...

BRAK!!...

[name] membenturkan kepalanya ke atas meja setelah melihat penampakkan mengerikan itu.

Nilanya...

38.

"aku gagal aku gagal aku gagal aku gagal aku gagal aku gagal aku gagal...99x"

Dan mantra itulah yang terus terucap dari mulut [name] yang sekarat. Kageyama menangis dalam diam mengakui kebodohannya karena menghafal pelajaran yang salah.

"baik, kalian bisa istirahat sekarang. Bagi yang mendapat nilai kecil, sepulang sekolah kalian akan melakukan remedial."

Seketika mata keduanya berbinar dan berdiri, berlari keluar dari kelas.

"o-oy! Jangan berlari di koridor!"

Tapi si kembar kini sudah menghilang dari pandangan.

"PERPUSTAKAAN!! AKU DATANG!!"

"BOGE!! JANGAN BEETERIAK!!"

"KAU SENDIRI BERTERIAK, BOGE!!"

"ITU KARENA KAU YANG PERTAMA BERTERIAK!!"

"TAPI YA TIDAK USAH DIIKUTI!!"

Dan kini koridor sudah mirip arena balap lari bagi mereka berdua. Kebetulan ada satu kamus legend di perpustakaan yang sangat lengkap dan mudah untuk di bawa.

Karena mereka kembar, rasanya mereka bisa membaca pikiran saudaranya.

Jangan lupa Hinata yang malah ikut berlari karena pasti ada momen epic yang akan terjadi.

Nishinoya yang kebetulan sedang lewat, ikut berlari dengan semangatnya meninggalkan Asahi. Tanaka juga melompat dari tangga dan ikut berlari bersama.

"KAMUS ITU MILIKKU!!"

"Ayo, [name]! Kau pasti bisa!"

"Bakageyama juga jangan kalah!"

"semangat yang bagus, kembar aneh!"

Mereka lemah terhadap mata pelajaran yang sama...