Kalian bisa sangat berbahaya...
Kalian berdua berdiri di depan vending machine. Tatapan tajam kalian lemparkan satu sama lain dan jabgan lupa hawa kebersamaan kini berubah menjadi persaingan.
"MILIKKU!!"
Uang koin ditarik dari saku seragam masing masing dan diarahkan ke lubang masuk koin. Tangan Kageyama menahan tanganmu saat satu jengkal lagi koinmu bisa masuk. Tangan Kageyama yang lain digunakan untuk memasukkan koin namun sayangnya kau juga tak ingin kalah dan memegang pergelangan tangannya.
"jangan harap kau bisa menang sekarang!"
"siapa juga yang ingin kalah darimu, [name] boge?!"
"aku yang datang pertama disini jadi dia milikku, boge-nii!"
"hah?! Apa yang kau bilang?!"
Dan Hinata hanya menyaksikan pertengkaran epic antara Si Raja Lapangan dengan seorang perempuan bar bar. Jangan lupa popcorn dan kacamata bioskop yang ia kenakan.
"lepaskan tanganku!"
"tidak!"
"jan-ken-pon kalau begitu!"
Kalian berdua melepaskan tangan masing masing dan melakukan jan-ken-pon.
"jan-ken-pon!"
"jan-ken-pon!"
"jan-ken-pon!"
"jan-ken-pon!"
"haha! Aku menang!"
"argh! Payah!"
Kau memasukkan uang koinmu ke dalam vending machine dan menekan yoghurt di list minuman yang ada.
Kau menatap detik detik yoghurt favoritmu akan berpindah tangan padamu sebelum gerakannya tiba tiba berhenti.
"eh?"
Satu kata,
Menyangkut.
Kau mengetuk ngetuk kaca vending machine namun tak ada yang terjadi sama sekali.
"sudahlah, relakan saja. Aku ingin membeli susu kotak."
Kageyama melakukan hal yang sama seperti yang [name] lakukan dan sekarang kedua minuman itu menyangkut di dalam vending machine.
"orang bodoh mana yang meletakkan kaca di vending machine?" tanya kakakmu yang telah mengeluarkan hawa gelap dan mengerikan.
"entahlah." dan kau juga sama dengan Kageyama.
Dan berakhirlah vending machine babak belur di tangan kalian berdua.
Hinata datang ke samping si vending machine dan mengelus kacanya yang sudah pecah oleh kedua orang tadi.
"tenanglah... Dosamu mempermainkan mereka sudah terampuni. Kau bisa-... AWWW!!"
Satu tendangan hebat berhasil Hinata lancarkan kearah sang korban yang sudah babak belur tanpa kaca di hadapannya. Seketika Hinata termenung dan melihat sekitar.
Tak ada siapa siapa.
Dan inilah saatnya untuk kabur.
Jika sudah memiliki ikatan batin yang sama....
KAMU SEDANG MEMBACA
Boge-Twin! [Kageyama x Twin!Reader]
Random"boge!! sudah kubilang jangan kemari, boge!"--Kageyama "ya tak usah berteriak juga, boge!"--[name] "apa katamu boge, hah? dasar adik boge!"--Kageyama "kau kakak terboge yang pernah kupunya!"--[name] "kau hanya punya satu kakak, boge!"--Kageyama "BOG...