Disappointed

19 5 12
                                    

Terima kasih buat 100 readersnya, Makasih banyak aku terharu banget pas tau bakal sampe sebanyak itu.

Mulai sekarang aku usahain rajin Up ya, Minimal seminggu sekali. Maksimal seminggu 3 kali, Setuju?

Karena aku lagi bahagia aku mau double Up untuk sekarang sama lusa, Khusus buat kalian.

Aku lanjut Up Minggu depan oke?
Harus oke.

Aku lanjut Up Minggu depan oke?Harus oke

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.

Di lain tempat, di lain waktu tapi di hari yang sama. Shin Hyejin, ia dengan santainya menuruni tangga untuk bergegas berjalan ke luar rumah, Karna jam sudah menunjukkan pukul enam lebih Hyejin takut telat pasalnya pelajaran pertama guru nya sangat bisa di bilang, Killer.

Hyejin melewati sang kakak yang sedang duduk santai di meja makan, tanpa bersuara hanya menikmati menu sarapan pagi miliknya yang di sediakan roti tawar dengan selai coklat di tambah segelas susu hangat.

"Hyejin-ah, Kau tidak sarapan?" Tanyanya sembari menguyah makanannya sesekali.

"Aniya oppa, Ini sudah terlambat. Hyejin juga harus menunggu seseorang, Katanya si ingin menjemput tapi tidak tau"

"Siapa? Kau tidak ingin pergi bersama dengan ku? Kebetulan sekarang aku di kantor agak luang hanya beberapa pekerjaan saja dan mungkin aku bisa menjemput mu sepulang sekolah" Jelasnya di iringi raut wajah bahagia, Hanbyul sangat ingin ada waktu luang nya untuk menemani sang adik, Dia berpikir hari hari ini ia terlalu sibuk akan urusan kantor.

"Jimin, Kemarin dia bilang ingin menjemput ku tapi tidak tau. Jika oppa ingin pergi duluan Hyejin tak apa, Hyejin akan menunggu Jimin"

"Kau hubungi dia dulu, Takut nya dia lupa. Lihat! sekarang sudah jam berapa, aku takut kau terlambat sekolah hanya karena menunggu seseorang yang tidak tepat akan janjinya" Ucap Hanbyul dengan nada sedikit kesal, Hanbyul tidak suka orang yang tak tepat pada janjinya apalagi jika seseorang itu adalah yang dekat dengan adiknya.

"Baiklah, Aku hubungi dia dulu" Ucapnya menurut, Hyejin mengambil ponsel milik nya di dalam saku rok sekolah, Mencari nama kontak yang di cari nya.

"Yeobseo, Jimin-ah" Ucapnya mengawali pembicaraan. "Wae, Hyejin-ah?" Tanya seseorang di sebrang sana. "Kau tidak lupa kan ingin menjemput ku?" Tanyanya lagi. "Astaga! Hyejin-ah maafkan aku, Aku lupa akan itu. Sekarang aku sudah di sekolah, Hyejin tolong maafkan aku" Ucapnya dengan nada menyesal. "Ah begitukah, Tidak apa Jimin-ah. Aku tutup ya" Dan saat itu lah Hyejin menutup sambungannya.

My Sweet BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang