10 - Kekawatiran kepada si Curut Pratama

154 11 1
                                    

Senyum dulu, biar ganteng

Senyum dulu, biar ganteng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terserah kamu lah

Terserah kamu lah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

******

Setelah marah-marah gak jelas, ditambah gara-gara b*tch sialan dan tentu saja Kania terjatuh karena perbuatannya. Dino langsung menyeret Kania menuju kamarnya.

Dino butuh istirahat untuk mengistirahatkan pikiran dan mendinginkan hatinya yang memanas. Dia butuh tidur, maka dari itu dia menyeret Kania menuju kamarnya.

Kania sendiri tak bisa menolak, dia masih sedikit takut kalau Dino marah lagi dan berakhir seperti kejadian beberapa hari yang lalu.

Maka dari itu Kania memilih menurut saja dan membiarkan Dino memeluknya sepuas dan semaunya. Ya meskipun Kania harus menahan mati-matian debaran jantungnya yang tak beraturan.

Dengkuran halus di tengkuk lehernya menandakan bahwa Dino sudah tertidur nyenyak. Dengan pelan Kania mencoba melepaskan lilitan tangan Dino yang berada di perutnya.

Butuh beberapa menit agar lilitan itu terlepas, Kania menggantikan dirinya dengan guling untuk dipeluk Dino sepuas hatinya. Setelah beres, Kania melangkahkan kakinya keluar kamar.

Sengaja dia keluar, karena Kania sudah tidak kuat dengan debaran jantunya yang semakin cepat. Berdekatan dengan Dino membawa dampak baik sekaligus buruk baginya.

********

Sudah satu jam, Gerald menunggu kedatangan curut satu itu diruangan milik CEO The Pratam Industry itu. Sampai-sampai Gerald ingin melempari curut itu dengan tomat-tomat busuk di pasar.

Nih kalau bukan karena dia lagi senang, mungkin dia tidak akan mau menunggu curut satu itu disini. Ahh...kembali ke kenyataan, dia harus ketemu curut satu itu.

Pintu ruangan terbuka, Siska selaku sekretaris CEO masuk dengan wajah sedikit sedihnya. "Maaf nak Gerald, bibi baru tau kalau Dino sudah pulang dan tidak kembali ke kantor lagi" ucap Siska.

What? Apa tadi bilangnya? Si curut sudah pulang, dan tak kembali? Sia-sia dong dia nunggu disini. Dengan wajah cengonya, Gerald menggangguk.

"Oke lah bi, Gerald pulang aja" ucap Gerald pada Siska. Saat hendak melangkah keluar, tiba-tiba pintu ruangan terbuka kembali.

His ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang