[Dava]
Sepi. Itu yang gue rasain sekarang.
Lagu Jason Mraz - I wont give up mengalun lembut.
Ketika lagu itu habis gue mematikan mp3 hp .
"Lo kenapa tha? Kok lo 3 tahun terakhir ini ngejauh? Gue salah sama lo? Gue sayang sama lo tapi kok lo kayak gini sih?" tanya gue pada diri gue sendiri. Pertanyaan yang gak pernah bisa gue jawab sendiri.
------------------
[Agatha]
Ketika mobil gue dalam perjalanan menuju kampus *mobilny bareng gue ya* hp gue bunyi dan yang nelpon gak ada namanya.
'Halo' kata gue datar
'Pagi sayang. Ini daddy. Kamu lagi apa trus dimana? Oh iya udah kasih tau dava belum?' tanya orang yang megaku daddy gue
'Sorry ya. Papa gue uda gak ada. Udah meninggal dibunuh' kata gue semakin datar
'Sayang itu kan cuma papa tiri. Ini daddy agatha' jawabnya lagi
Gue diem gak bales
'Udahlah daddy lakuin itu untuk kebaikan kamu sama mommymu kok sayang'
'apa?' tanya pelan
'yang terbaik' jawab cowok itu penuh penakanan.
'Heh setelah elo mainin nyokap gue. Setelah lo buang kita berdua lo bilang lo daddy gue? Selama ini elo kemana? Oke selama ini gue diem tapi elo malah ngelunjak. Kebahagiaan yang baru gue dapet elo hancurin di depan mata gue. Itu yang lo sebut daddy? IYA??' Tanya gue dengan kesal dan air mata yang tertahan.
'Agatha daddy gak bermaksud kayak gitu' jawabnya
'Elo ganggu hidup mama gue lagi setelah elo cerai sama istri sah lo. Elo ganggu kita waktu mama udah bahagia dan berhasil. Mau elo apa? Sekarang elo nyuruh gue kayak gue itu babu elu. Inget baik-baik papa gue udah mati dan jangan pernah elo nganggep diri elo papa gue. Karena elo tuh gak pernah gue anggep. Cowok brengsek gak pantes di panggil daddy.' Jawab gue datar dan langsung mematikan telpon gue.
Gue cuma bisa nangis sekarang. Coba elo bayangin kalo elo di posisi gue sekarang.
"Ma.. Maafin agatha ma. Agatha sayang sama mama tapi agatha gak tau cara ngungkapinnya. Disini aku lindungin mama tapi mama lebih percaya sama curut satu itu." kata gue dengan air mata yang sudah mengalir deras.
Flashback-
3 tahun yang lalu..
"Agatha kita makan malem yuk berdua sambil ngerencanain ulang tahun mama. Papa gak sabar lho." ucap papa tiri dari sebrang dengan nada bahagia
"Wahhh.. Ide bagus pa. Hm mau makan malem dimana?? Yang enak ya pa. Hahahaha" jawab gue gak kalah bahagia
"Di atap kantor papa aja yuk" kata papa yang berhasil buat gue ngakak
"Emang diatap kantor papa ada makanan?" tanya gue di sela tawa
"Udah papa siapin lah" jawab papa
"ya udah jam 8 ya pa" kata gue
"Oke deh sayang. Dah" jawab papa
---------
Di atap kantor papa tiri
"Malem pa......" belum sempat selesai bicara gue mematung melihat kejadian didepan mata gue.
"huh.. Elo pikir elo udah cukup buat bahagiain anak gue sama calon istri gue?" teriak daddy
(Woy daddy = papa kandung
papa = papa tiri oke )"Menurut saya anak dan istri saya sudah cukup bahagia dengan keberadaan saya" jawab papa
"Daddy , Papa! Ada apa?" teriak gue.
Mereka berdua menoleh.
"Agatha..." kaget daddy
"Atha" seru papa hangat
"Daddy ngapain mojokin papa di pinggiran. Papa bisa jatoh nanti" kata gue seraya mendekat.
"Pergi" teriak daddy
Gue kaget dan terdiam
"Daddy?" tanya gue
"Atha maafin papa. Tapi perasaan papa gak enak. Kalo emang papa nanti udah gak ada, kamu harus tetap sayang sama mama. Jarangan kasarin mama ya. Pa bangga sempet jadi papa dan suami mama kamu" kata papa sambil tersenyum lemah.
"Papa? Kok papa ngomong gitu? Agatha kan ada di sini di depan papa. Agatha juga bangga sama papa mama pasti jauh lebih bangga lagi." jawab gue bingung
Papa maju sambil mendorong daddy. Dan daddy terjatuh. Papa berlari mendekat. Lalu ia memeluk gue dan mencium kening gue. Abis itu dia bilang
"Katakan sama mama kalau papa sangat mencintainya. Papa juga menyayangimu atha. Papa tau umur papa sebentar lagi. Love you and your mom" kata papa lirih.
Baru gue membuka mulut
'Dhuar..' bunyi tembakan.
Gue kaget dan gue ngeliat tangan gue udah penuh darah dan mulut papa juga udah mengeluarkan darah. Tapi ada satu yang bikin gue tersentuh , papa tersenyum hangat di situ. Daddy kabur ngeliat apa yang terjadi.
"jangan bilang siapa-siapa tentang ini sayang cukup kita ber-3 yang tau" itu kata-kata terakhir yang terucap dari mulut papa.
Flashback end-
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope
Teen FictionMungkinkah gue yang terlalu berharap? -D Apakah hanya karena masa lalu segalanya harus terbengkalai dan berakhir dengan keberantakan dalam segala hal? -A Jika kamu tak tau masalahnya, kamu akan bingung. Layaknya aku. -D Cuma cerita gadanta dr seoran...