Part 9

317 24 6
                                    

Kini kau jauh dari gapaianku

Kau takkan tergapai lagi

Takkan tergapai bagaikan angin

Angin yang tak mungkin di sentuh atau pun digapai

Mungkin memang sudah waktunya

Waktunya es batu itu mencair dan hilang dari genggamanku

[author pov]

"Agatha? Kamu ngapain dateng pagi-pagi buta? Masih jam 02.30 pagi. Aku operasi jam 10.25 pagi kok" tanya Dava berubi-tubi

Gadis berbaju kemeja peach dengan kerah hitam itu hanya tersenyum.

Senyum yang luar biasa manis.

"Ih tha. Kamu kenapa lagi? Ditanya senyum doang" tanya Dava lagi

Agatha maju 3 langkah  lalu menarik Dava agar berdiri.

"Tha kamu gak bisa ngomong apa? Kamu kenapa?" tanya Dava lagi

Agatha gak menjawab malah memeluk Dava erat.

"Aku gapapa kok Dav" jawab Agatha

Dava balas memeluk erat Agatha.

Semuanya hening bersama gelap malam didalam ruangan Dava tanpa ada sinar cahaya kecualia sinar bulan yang sedikit redup.

"Nanti kamu ada kan pas aku operasi?" tanya dava ketika pelukan tadi sudah terlepas

Agatha diam. Lalu memberikan sebuah amplop biru.

"Nanti kamu buka terus kamu baca isinya ya. Tapi lebih baik kalau kamu bacanya pas kamu udah merasa agak sehat" titah Agatha sambil tersenyum

"Itu apa?" Tanya Dava tanpa mengambil amplop itu

"Kamu ambil aja. Kalau sampai gak kamu baca kamu bakal nyesel." ujar Agatha sambil meletakan amplop itu di nakas sebelah tempat tidur rumah sakit Dava.

Dava hanya bisa memperhatikan gerak gerik Agatha sedikit dikarenakan gelap.

"Dav. Tidur lagi kan mau operasi,harus banyak istirahat" suruh Agatha

Dava hanya menuruti semua yang di suruh Agatha.

Agatha mendekatkan wajahnya lalu mencium pipi Dava.

"Malam kak" ucap Agatha pelan namun bisa didengar kecil oleh Dava

Dava bingung. Kak? Siapa yang kak? Itulah pikiran Dava.

------------------

10.02

Dava memasang wajah khawatir. 3 menit lagi dia akan masuk ruang operasi tapi Agatha belum kunjung datang dan itu membuat Dava sedikit kecewa.

"Vin, Agatha belum ada?" tanya Dava kepada calvin

Calvin langsung memasang wajah gugup.

"Be..belum Dav. Kejebak macet kali. Udah masuk ruang operasi dulu gih" jawab Calvin

Dava curiga. Teman-temannya membuat suasana canggung sejak mereka datang. Dava juga tidak melihat teman-teman Agatha.

"Iya Dav. Mending lo masuk aja. Agatha ga usah di tungguin entar dia pasti dateng" usul Vincent

"Hm ya udah. Gue masuk dulu ya" jawab Dava

"Iya Dav. Selamat berjuang ya" semangat michael dan matte

Dava hanya tersenyum lalu masuk keruang operasi ditemani para suster yang mendorong kursi roda Dava.

Sejujurnya Dava bingung bercampur curiga. Kawan-kawannya yang biasanya rusuh jadi bijak.

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang