00.1

4 0 0
                                    

3 tahun kemudian

"Senang bekerja sama dengan anda" Pria berjas yang umurnya sekitaran 50 tahun itu menjabat tangan laki-laki yang ada dihadapannya. Tatapan kagum tidak pernah lepas dari matanya saat menatap laki-laki itu.

"Saya juga pak Raju" Ucapnya membalas jabatan tangan rekan bisnisnya dengan senyum mengembang.

"Pak Suho, saya pikir pertemuan kita akan berlanjutkan?"

Pria yang diketahui bernama Suho ini pun menganggukan kepalanya sambil tersenyum. "Oh tentu saja dengan senang hati pak"

Raju yang senang akan jawaban Suho kembali mengembangkan senyum lebar. Bagaimana tidak Suho dalah salah satu pria cerdas. Pasti putrinya akan menjadi lebih baik lagi jika bersamanya. "Putri saya baru kembali dari Seoul. Dia akan mulai belajar mengembang bisnis disini. Mohon bimbingan nya ya pak Suho"

"Baik"

~~~~~^°^~~~~~

"Huft! Capek gue" Wanita itu menggeret kopernya yang lumayan berat. Ia lelah dan dia ingin segera pulang untuk tidur.

"Hani! Kim Hani!"

Karna merasa terpanggil dia pun mulai membalikkan tubuhnya kearah sumber suara.

"Oh, Baekhyun!" Kata Hani bergembira sambil melangkah dengan terburu-buru. Dia sangat senang karna bertemu saudara sepupu yang sangat-sangat ia rindukan.

"Gue kangen banget sama lo!" Ucap Hani sambil memeluk Baekhyun.

"Ahh terharu gue haha" Jawab Baekhyun sambil membalas pelukan Hani.

"Omg Baekhyun! Gue cuma ninggalin lo tiga tahun tapi lo tambah gans aje haha" Ucap Hani sambil melepaskan pelukannya terhadap Baekhyun dan menatapnya dari atas sampai bawah.

Bagaimana tidak tampan, style baju hitam lengan pendek yang dipadukan dengan celana bahan berwarna hitam membuat Baekhyun terlihat sangat menawan.

"Yaiyalah gue gituloh" Jawab Baekhyun sombong.

"Nyesel gue muji lo" Ucap Hani sebal yang hanya dibalas tawa oleh bayekhyun.
Mereka pun langsung menuju mobil yang tidak jauh dari posisi mereka saat ini.

"Ehh btw, gue denger lo mau gantiin paman Raju megang perusahaan, emang iye?" Tanya Baekhyun sambil mengemudikan mobil Pajero sportnya.

"Hm iya"

"Ck, ga percaya gue lo bisa mimpin tuh perusahaan. Gue aja yang lebih pinter dari lo angkat tangan"

"Lebih pinter apaan. Mulut lo tuh ya dari dulu pengen gue jahit tau ga! Gue kan cuma mau mencoba. Lagi juga gue udah belajar waktu di Seoul. Emang lo pikir gue pergi ke Seoul ngapain?!"

"Yee santai dong han. Ya kali gitu lo ke Seoul mau cari oppa-oppa koreyah." Jawab Baekhyun ketar-ketir. Masalahnya Hani kalo udah ngamuk lumayan serem pukulannya. Bisa bahaya buat badan dia.

"Mulut lo!" Disumpelnya mulut Baekhyun dengan tissue yang berada di saku celana Hani.

"Yahh bibir seksi gue ternodai kan han!"

"Najis!"

_______^°^_______

Hani pov

Sepanjang perjalanan Baekhyun tidak henti-hentinya mengajakku mengobrol. Ya, sepupu bangsat ku itu memang bawelnya gak ketulungan.

Terkadang aku meragukan baekhyun yang terlahir sebagai laki-laki. Ya dia memang tampan. Mmm, dan sedikit cantik(?).

Kulitnya putih bersih dan jari nya lentik. Untuk itu, kadang aku yang perempuan saja suka iri dengannya.

maliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang