bagian tiga

34 3 0
                                    

Kamu dengan sikap mu begitupun aku dengan sikapku

***

“awwss.. pantat gue.!” Ringis ruma karena ruma tersungkur ke lantai. Sedangkan siswa yang bertubrukan dengan ruma masih tetap berdiri.

“sini gue bantu..”  tawar cowok itu sambil berjongkok dan mengulurkan tangannya kepada ruma. ruma pun menyambut uluran tangan cowok itu dan mulai berdiri.

“makasih.” Ruma segera menepuk-nepuk bokongnya untuk menghilangkan debu yang menempel di roknya.

“sorry gue ga sengaja.”

“ya ga papa..”

“boleh gue tanya? Kalo kelas XI IPA 2 dimana ya?”

“lo murid baru?” ruma melihat tampilan murid ini urakan, baju tidak dimasukkan dan tidak pakai dasi.

“iya gue murid baru. Perkenalkan gue edwin fransisco dari jakarta. Pindah kesini karena di DO dari sekolah yang dulu. Kalo lo siapa?” edwin mengulurkan tangannya utuk mengajak berjabat tangan.

“gue rumaisha quinnsha, kelas XI IPS 1.” Ruma pun menjabat tangan edwin. Dan edwin hanya mengangguk-ngangguk.

“kalau gitu ayo gue antar!” ruma dan edwin pun pergi ke koridor kelas IPA.

Ruma berjalan terlebih dahulu sedangkan edwin berjalan dibelakang ruma sambil memerhatikan ruma. kemungkinan edwin merasa tertarik dengan ruma karena dia terus tersenyum sambil melihat ruma.

####

Setelah kepergian ruma, agam terus saja diganggu oleh denita. Karena risih akhirnya agam berdiri dari kursinya dan langsung pergi menghiraukan teriakan denita dan teman-temannya.

Awalnya agam ingin menyusul ruma ke perpustakaan, tetapi dia tidak sengaja ketika berjalan menuju perpustakaan dia melihat hanna. Ya hana adalah mantan kekasih agam yang sangat dicintainya. Ini alasan kenapa sekarang dia mendekati ruma. karena kesukaan mereka sama tetapi dari segi pisik mereka berbeda.

Hanna seorang perempuan yang sempurna, semua cowok menyukainya. Karena hanna sangat cantik, baik dan ramah kepada siapapun. Sedangkan rumaisha wanita biasa yang tidak terlalu cantik namun dia manis, kelebihan ruma hanya otak cemerlangnya dan juga kebaikkannya.

Saat agam ingin putar balik menuju kelasnya, agam melihat hanna tertawa bahagia bersama seorang cowok yang yang dulunya adalah sahabatnya agam yaitu gerry. Agam mengepalkan dengan kuat kedua tangannya, matanya menatap tajam kepada kedua orang itu lalu pergi begitu saja.

“darra lo ga mau nyamperin agam?” tawar gerry ketika dia melihat agam sedang menatap ke mereka dengan tajam

“engga, gue harus relain dia. Karena bagaimanapun gue sama dia ga akan pernah bisa bersatu.” Jawab sedu darra sambil menatap kepergian agam.

###

Rumaisha dan edwin sampai di depan pintu kelas XI IPA 2, tetapi karena sudah bel dikelas tersebut sudah ada guru yang mengajar.

“kayaknya udah ada guru. Gue balik lagi aja, tanggung” edwin pun mulai melangkah menjauh dari depan pintu kelas tetapi ruma langsung menghadang edwin

Agam RumaishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang