Chapter 9!

72 10 2
                                    

Stella Pov!

Tangerang, sabtu Tujuh april dua ribu tiga belas---Balik ke cerita aku, Stella. Aku yang masih terus terjebak dalam kamar---sibuk membolak-balik tubuhku yang bergeliat diatas kasur---sungguh membosankan!

Aku bingung harus ngapain? Bokap pun gak ada tanda buat nyelamatin aku!

Hingga beberapa Menit kemudian!
Terdengar Suara ketukan pintu kamarku. Aku Mengernyitkan dahi---menggigit kuat bibir bawahku---diam---enggan menjawab!

Tok!
tok!
tok!

Suara ketukannya semakin keras dan berulang beberapa kali---diiringi suara Mrs Tania memanggil namaku!

Aku tetap tidak menjawab!

Biarkan saja Mrs Tania menganggap kalo kalo aku sedang tidur. Sebab aku akan sangat risih, jika harus diajak untuk ikut bergabung di Pesta Rimba!

Glek!

Suara pintu kamarku terdengar terbuka, membuat ku reflek mengangkat tubuh, menyenderkan kepala ke sandaran tempat tidur.

Aku menatap flat ke dalam mata wanita anggun yang baru saja hadir di dalam kamar ku. Mrs. Tania melangkah menghampiriku.


Mrs Tania mengembangkan senyum hangat "Are you ok ?" Tanyanya padaku.

aku bangkit dari tempat tidur---berdiri sejajar dengan beliau sekarang di tepi Queen size milikku. "Im ok." Jawabku dengan senyum kupaksakan.

"Gak mau gabung ? Rimba lagi buat party."

Aku tahu pasti, itu maksud kedatangan Mrs Tania dikamarku saat ini.

aku menggeleng ragu "Nggak kayaknya Miss.." ucapku mencoba menolak.

Mrs. Tania menatapku lekat lalu tersenyum "Why honey?" tanyanya.

aku menghela napas pendek sebelum akhirnya kembali duduk ditepian ranjang "gak kenal mereka semua."

"lagian, Rimba pasti gak akan setuju!" aku tertunduk ketika mengatakan itu.

Mrs Tania tertawa kecil, tawanya memang selalu ringan, jika kalian ingin tahu, bayangkan saja saat melihat Ibu-Ibu Pejabat Negeri sedang tertawa. Yah begitulah tawanya. ELEGAN!

"Nah. Kan nanti dikenalin." Balas Mrs Tania sembari mengelus pelan bahuku.

Mrs. Tania gak tau bagaimana Rimba memperlakukanku selama ini, bahkan di depan teman-temanku dia tidak pernah menghargaiku, jadi bagaimana mungkin dia akan mengenalkan ku pada teman-temannya .

bukan mengenalkan kami, sebaliknya, mungkin dia hanya akan mempermalukan aku!

"Mau yah?" ucap Mrs Tania lagi, membuatku tersadar dari lamunan singkatku.

aku mengernyit "Miss.. " aku menyebut namanya pelan dan menatap matanya begitu lekat.

Mrs Tania beralih duduk disebelahku membalas tatapanku dengan tatapan lebih bersahabat "Yeah honey. ?" jawabnya.

Dan untuk kesekian kalinya, Mrs Tania menjawabku hangat seolah mengerti.

Padahal sikapku sejak awal selalu ketus padanya!

"Rimba gak bakal nyaman. Icha paham itu." ucapku lalu menundukkan kepala, menatap lamat-lamat lantai marmer dikamarku.

Mrs Tania bangkit, berdiri dihadapanku "There's No, Like that! Ayok ikut kebawah." ucapnya lalu menarik lenganku mengikutinya, dan aku terpaksa menurut karna takut untuk terus membuatnya kecewa.

****

Aku sekarang berada ditengah kegaduhan pesta Rimba!

Mrs. Tania masih setia berada disisi kananku.

Triangel (PINDAH KE WEBNOVEL!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang