🏐Pt 9 : Sifat yang berubah🏐

910 112 7
                                    

┌────── ∘°🏐°∘ ──────┐
A Captain to A Boyfriend
└────── °∘🏐∘° ──────┘
.
.
.
.
.
Happy reading~
➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Kita menatap Jendela kamarnya dengan tatapan kosong. Sejak hubungannya putus dengan Atsumu, Kita menjadi pendiam dan cuek.

Ia juga mulai jarang keluar rumah karena takut Kunimi mengincarnya lagi.

"..."

Kita melihat Awan yang sudah mulai mendung. Ia tidak peduli hujan.

"...Hanya karena kesalah pahaman sampai hubungan juga kau bawa, Tsumu.."

Kita mensayat tangannya berharap agar rasa kesalnya hilang. Walaupun, Rasa ingin bunuh dirinya mulai tertanam di pikirannya.

***

Osamu masuk kedalam kamar Kita dan kaget ketika melihat Kita yang sibuk mensayat kedua tangannya.

"Senpai!"

Osamu langsung mengambil paksa Cutter yang digunakan Kita untuk mensayat kedua tangannya.

"Senpai! Apa yang sudah kau lakukan?! Tanganmu banyak darah!" Osamu yang kalem sekarang menjadi panik.

Osamu mengambil obat P3K yang berada di samping pintu Kita lalu mulai memperban kedua tangan Kita.

Osamu menatap Kita yang masih menunduk dengan tatapan kosong.

"Katakan saja padaku senpai.. Kenapa Senpai bisa seperti ini?"

Osamu mulai duduk disebelah Kita berusaha Agar Kita menceritakan apa yang membuatnya sifatnya berubah 180° seperti ini.

"...aku.. Diputusin Tsumu.."

Osamu kaget bukan main. Ia kembali menatap Kita dengan serius.

"Kenapa dia memutuskan hubungan kalian berdua? Aku dan Suna sudah berpacaran jadi tenang saja.. Aku tidak akan suka pada senpai kok.."

Osamu mulai kembali Kalem.

Kita mulai membuka suaranya.

"Aku dipeluk seseorang. Dan Atsumu melihatnya. Dia menamparku tepat di pipi lalu berbisik kalau Hubunganku dengannya Berakhir saja.. Padahal itu hanya kesalah pahaman.."

Kita mulai menangis. Osamu berusaha menenangkan Kita yang sedang menangis.

"Salah paham ya.. Sudah ya senpai.. Lupakan saja. Lagipula, Biarkan Atsumu, kembaranku yang sadar sendiri betapa pentingnya Senpai baginya.." Osamu tersenyum tipis.

Kita yang mendengar perkataan Osamu mulai tersenyum.

"Iya juga ya. Untuk apa aku menangisinya. Dia kan sendiri yang memutuskan hubunganku.." Kita mengusap Air matanya lalu kembali menatap kearah kedua tangannya yang ia sayat tadi.

"Senpai berjuanglah.. Jangan terpuruk hanya karena kembaranku.." Osamu mulai berdiri. Ia membungkuk kearah nenek Kita lalu izin ke Kita kalau ia mau pulang.

Kita mengganguk lalu menatap Osamu yang sudah berjalan kearah rumahnya.

"Hm.. Rasa Bundirku masih ada di pikiranku.. Apa yang harus aku lakukan agar Aku tidak bundir dan terpuruk?"

Kita Menggeleng. Mengabaikan Pertanyaannya tadi lalu segera masuk kedalam kamarnya lagi.

Ia masih memikirkan Tsumu.

"Dia berharga bagiku.. Tsumu pergi sama saja seperti anginku hilang.."

Kita tersenyum kecut lalu berusaha menghilangkan rasa Terpuruknya dengan cara tidur. Tapi sepertinya percuma juga ia melakukan hal itu. Apalagi setelah hubungannya dengan Atsumu selesai.

Tbc..

A Captain To A Boyfriend (AtsuKita Fanfiction) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang