VVIP Room 🍑

8.2K 396 67
                                    

Chan senderan di kursi belakang mobilnya sambil minum whiskey. Dia nungguin buat ruang private di club yang dia danain selama ini udah siap dan juga pole dancer-nya pun udah siap. Udah 5 menit dia nungguin. Untung dia sabar karena dia tahu club ini emang banyak banget pengunjungnya.

Tok ... tok ...

Suara ketukan dari kaca mobilnya yang ngebuat dia nurunin kaca mobilnya.

"Semuanya sudah siap, bos." Kata pengawal pribadinya sambil ngelipat tangannya di bawah.

Chan gak ngomong apa-apa. Dia cuman nutup kaca jendelanya. Dia ngambil jasnya yang dia lepas pas di mobil buat dia pake lagi. Pengawalnya ngebuka pintu mobil Chan.

Lelaki berambut pirang itu turun dari mobilnya sambil ngepasang kancing jasnya. Pengawalnya nutup pintu mobilnya dan langsung mengawal dia masuk ke club. Satu di belakangnya dan satu di depannya.

Pas masuk ke dalam clubnya semua pelayan dan bartender pada nunduk ke dia. Bahkan pemilik clubnya juga nyambut dia dengan kepala nunduk dan tangan dilipat di depan.

"Sudah-sudah lanjutkan saja. Jangan hiraukan saya." Chan matanya ngelihat ke sekeliling. Tangannya menepuk sang pemilik club.

"Silahkan, bos." Sang pemilik club mempersilahkam Chan buat jalan duluan ke private roomnya.

"Malam ini siapa?" Tanya Chan sambil terus jalan ke private roomnya.

"Orang baru, bos. Baru 5 hari kerja tapi menurut saya dia bisa diandalkan."

"Nama?"

"Hwang Hyunjin."

"Aa ... Hwang Hyunjin. Saya sudah dengar dari beberapa teman tentang dia. Menarik saya jadi ingin bertemu. Yang terpenting jangan membuat kesalahan." Kata Chan sambil sedikit memijat belakang leher pemilik Club.

Di sisi lain, Hyunjin yang gemeteran harus melayani salah satu bos dari geng terbesar dan paling menakutkan di kotanya. Dia kipas-kipasin badannya biar gak keringetan saking gugupnya dia.

Dia pakai lingerie hitam, stocking hitam, heels hitam yang ada sedikit manik-maniknya dan juga bando kucing warna hitam.

"Hyunjin, dengerin gue." Salah satu senior dancernya tiba-tiba megang tangannya dan natap dia dalem banget.

Hyunjin nelen ludahnya sendiri dan ngekontrol nafasnya. Dia ngangguk tanda ngerti dan siap buat dengerin.

"Jangan. Buat. Kesalahan. Sekecil. Apapun." Seniornya itu yang tadinya pegang kedua tangan Hyunjin sekarang malah nangkup pipi Hyunjin.

"K-kenapa?" Hyunjin nafasnya gak bisa kekontrol dia beneran takut.

"Bakal sakit banget. Pokoknya let it flow aja. Joget aja joget ya." Kata seniornya sambil peluk Hyunjin.

"Hyunjin segera keluar." Panggilan buat Hyunjin. Dia harus segera keluar.

Seniornya itu nahan sebentar Hyunjin dan pakein Hyunjin choker yang ada lonceng kecil. Gerak dikit aja bisa bunyi lonceng itu.

Hyunjin langsung lari kecil ke tirai merah yang siap dia buka. Dia nafas sebentar dan action!. Dia ngebuka pelan tirai merah itu. Jari telunjuk lentiknya dia gigit dan matanya menuju seorang lelaki berambut pirang yang lagi duduk di depannya sambil pegang segelas whiskey.

Hyunjin pegang tiang polenya dan nempelin badannya di sana. Dia gerakin badannya naik turun dan mulutnya ngebuka. Sedikit mendesah juga.

Dia juga jalan puterin polenya dan ngebelakangin Chan. Dia ngegoyangin pantatnya yang mulus itu beberapa kali di depan Chan. Berhasil ngebuat Chan yang awalnya duduk nyender sekarang malah lengannya menompang ke badannya. Dia deketin mukanya ke pantat Hyunjin.

❝ All The Bad Things  ❞ ○ Chanjin ○Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang