- 02

656 37 3
                                    

"Kita bertemu lagi" bisik Hyunjin di telinga Yeji sambil mengendus leher Yeji.

Yeji yang tengah melebarkan kedua tanganya ke samping, ia terkejut saat Hyunjin mengendus lehermya, mereka baru saja bertemu bahkan Yeji tak tau namanya begitu juga sebaliknya. Yeji membalik badan dan langsung menampar wajah Hyunjin.

"DASAR BR*NGS*K!" Yeji kesal karena menurutnya kelakukan Hyunjin sangatlah tidak sopan untuk dilihat, walaupun Yeji adalah anak yang barbar dan terkenal di sekolahnya tetapi ia juga tidak suka ada lelaki seperti Hyunjin ataupun Bangchan yang selalu modus pada dirinya.

"PRAKKKKK."

Hyunjin yang menjerit kesakitan, "Kau kenapa menamparku?" tanya Hyunjin sambil memegang pipinya, baginya tamparan Yeji tak sesakit yang ia bayangkan.

"Karena lo hamp-" kata Yeji yang terpotong saat Hyunjin menutup mulut Yeji dengan satu jari.

"Sssttt.." kata Hyunjin sambil tersenyum manis.

Yeji langsung menepis tangan Hyunjin, "Jangan sok kenal, lo murid baru kan disini? Sopan sama yang lebih lama disekolah ini, belum masuk aja udah mau buat gini ke siswi gimana nanti kalo udah masuk?"

"Nanti kalo udah masuk, aku buat dirimu habis di ranjang rumah ku, mau?" kata Hyunjin.

"Jaga ucapan lo, atau mau gue lempar dari atap?!" kata Yeji yang marah, wajar saja Yeju marah, ucapan seperti itu tidak seharusnya di ucapkan.

"Mau aja asalkan kita bersetubuh dulu, gimana?."

"Kau berani bayar gue berapa? punya duit emang? Gak kan? Tampang culun aja belagu banget." ejek Yeji sambil tersenyum sinis ke arah Hyunjin.

Tak lama kata itu terucap Yeji langsung pergi dari atap sekolahnya untuk menuju kelasnya dan meninggalkan Hyunjin sendirian. Sepanjang jalan Yeji memikirkan kata kata yang di lontarkan oleh Hyunjin, Yeji sedikit merinding dengan ucapakannya jika dia memang ingin melakukan itu padanya, ia harus bagaimana?.

Yeji yang tengah berjalan dan seseorang menepuk pundaknya, ya itu Lia, sahabatnya. "Lo habis kemana ? Gue udah balik kelas dari tadi tapi gue ga nemuin lo."

"Gue abis dari atap." kata Yeji dengan raut wajah yang tidak seperti biasanya.

"Lo kenapa? Kayaknya badmood gitu?"

"Nanti gue ceritain, gak disini banyak orang."

"Oh oke, segitu tertutupnya?"

"Bagi gue sih iya."

Bel masuk sekolah itu berbunyi, Yeji dan Lia belajar pelajaran selanjutnya, "Ji, pinjam pulpen dong, pulpen gue ilang, kayaknya di curi sama Felix."

"Berprasangka buruk mulu lo sama dia, awas nanti punya perasaan kalo baper juga lo larinya ke gue nangis nangis, halah." ejek Yeji.

"Gue ga gitu ya, Felix kan di kenal di kelas kita tukang nyuri barang orang, masa iya lo gatau?"

"Tau gue, tapi tiap kali barang lo ilang pasti bilang bahwa Felix yang udah ambil barang lo."

"Semua anak disini juga pasti mikirnya dia yang ngambil, bentar lah gue ke Felix dulu."

Dalam pikiran Yeji, Lia sangat cocok sama Felix kenapa mereka tidak berpacaran? dan Lia tidak punya perasaan sama Felix tapi Yeji yakin Lia pasti punya perasaan sama Felix.

"Heh ayam, balikin pulpen gue!" kata Lia sambil menggebrak meja Felix.

"Apa-apaan gue aja ga ngambil pulpen lo." kata Sehun.

"Halah bohong, cepat balikin gue mau nulis."

"Gue gak bohong, apa gue harus nyium lo dulu depan anak anak baru lo percaya?"

Teacher Vs Bad Student.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang