4

162 16 0
                                    

Haera yang merasa namanya terpanggil kemudian mencari suara orang tersebut. Tiba-tiba tangannya di tepuk oleh seseorang yang membuat Haera terkejut luar biasa. Apalagi saat matanya sedang bertemu. Lelaki dengan memakai coat hitam, topi hitam dan wajahnya yang tertutup masker membuat haera mengernyit bingung. Kemudian lelaki itu membuka maskernya, terpampang senyum manis yang tercetak di bibirnya.

"Hwang Minhyun, kau.."

Refleks Haera menutup mulutnya yang hendak menganga sebab kedatangan lelaki ini.

Hwang Minhyun, Pria yang tengah di puja-puja Haera dulu saat masa SMA nya, Haera sering memikirkan nama itu ketika dia akan pergi tidur. Haera dan Minhyun dulu pernah sekampung halaman, bahkan Minhyun adalah teman dekat Choi Seungchol. Namun ada kabar yang menghujam Haera jika Minhyun dan Kakak sepupunya itu akan pergi menjalani trainee di agensi Pledis Entertaiment. Sejak itulah Haera tidak pernah bertemu Minhyun sama sekali, bahkan Minhyun sendiri tidak mengetahui jika Haera diam-diam menyukainya.

"Ya, ini aku hwang emperormu dulu"

[[mu]] jinjaa, hati Haera hampir meledak. Dasar Hwang Minhyun, dari dulu wajah tampannya tidak pernah berubah.

"Yang benar saja kau ini" Haera kemudian tertunduk malu dengan perkataan Hwang Minhyun.

"Bagaimana kabarmu? lama tidak bertemu." Tanya Minhyun memulai pembicaraan. Ia tersenyum ramah.

"A-aku baik-baik saja." Jawab Haera tidak ingin memperpanjang omongan. Haera menunjukkan senyumnya untuk menutupi rasa gugupannya itu.

Minhyun tersenyum lalu mengibaskan rambutnya kebelakang. Sungguh sangat tampan.

"Apa kau tidak khawatir membuka maskermu?" Tanya Haera agar tidak yerlihat canggung.

"Terkadang aku juga lelah menutup diri Haera-ya." Jawab Minhyun tenang.

"Jika ada yang melihatmu bagaimana?"

"Tapi tidak untuk saat ini, kecuali kau saja."

Haera menggaruk kepalanya yang mendadak tidak gatal karena mendengar jawaban Minhyun yang terdengar rancu. Memang saat ini tidak ada orang lain di cafe ini selain dirinya dan Minhyun.

"Kau sering makan di tempat ini?" tanya Minhyun yang berusaha mencari bahan pembicaraan. Mendadak suasana keduanya menjadi canggung.

"Hmm, lumayan. Cafe ini adalah tempat favoritku."

Minhyun hanya mengangguk.

"Oh ya, minggu depan perusahaan ku akan melakukan pemotretan dengan Nuest W"

"Jinja? Andai saja aku bisa iku bergabung."

"Wae?" Haera bingung dengan perkataan Minhyun barusan.

"Agar bisa bertemu dengan mu haha."

"Ha?" Haera semakin dibuat bingung dengan Minhyun.

"Ani, lupakan saja."

"Kapan kontrakmu dengan Wanna One akan berakhir?" tanya Haera.

"Satu bulan lagi. Waktu berjalan dengan cepat, aku tidak bisa membayangkan berpisah dengan mereka" Mendadak wajah Minhyun menjadi lesu.

"Jalani saja, ini yang terbaik buatmu. Bukankah kau akan kembali lagi dengan Nuest jika kontrak itu habis?"

"Kau benar."

Setelah itu hanya terdengar alunan musik jazz yang memenuhi segala penjuru ruang itu. Mereka masih sibuk dengan perasaannya masing-masing. Saat ini pria itu sedang menatap Haera dalam-dalam.

Lie Again - Joshua HongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang