01

28 7 2
                                    

Saat ini gadis itu sedang menelusuri koridor dengan melewati tatapan demi tatapan dari kakak-kakak kelasnya dan siswa siswi lainnya. Serta mengeluarkan ejekan demi ejekan, cacian demi cacian yang terlontar dari mulut mereka dan beberapa bisikan-bisikan yang menyakitkan.

'Eh liat deh! Itu cewek cupu ngapain disini ya? '

'Ya sekolah lah bego, ngapain lagi? '

'Nggak. Maksud gue tu *emang dia mampu gitu bayar spp nya.'

'Iya juga ya. Gak mungkin lah dia bisa lunasinnya.'

Mungkin kata-kata itu yang terdengar oleh telinga gadis ini. Gadis ini hanya bisa memejamkan matanya di kala mendengar semuanya dan terus berusaha bersabar menghadapinya.

Sedangkan siswi yang lain.

'Ih! Kok dia sekolah disini sih. Gak pantes ah!'

'Itu cewek gak punya malu ya!'

'Kok sekolah ini bisa nerima cewek cupu itu sih? Di pikir-pikir ya ini sekolah yang berbintang. '

Dan masih banyak lagi ejekan yang di lontarkan mereka. Padahal ya! Yang sekolah siapa?Yang bayar spp siapa? Iya kan?

"Baru  masuk sekolah udah dapat hinaan kayak gini." pikirnya dengan mendesah pelan.

Tak lama gadis ini berjalan ke arah ruang guru yang bertujuan untuk menanyakan kelasnya. Bisa di bilang gadis ini adalah murid baru pindahan. Jika benar? Kasihan sekali gadis ini mendapat sambutan yang tidak elok di dengar.

Tok tok tok

"Assalamualaikum.." ucapnya sambil membuka pintu yang tertutup.

Terlihat ibu guru yang sedang duduk di tempatnya sambil merapihkan lembaran-lembaran kertas yang berada di atas mejanya.

"Wa'alaikumussalam wr wb. "

Lalu Ibu ini mempersilahkan duduk di kursi yang berhadapan dengannya.

"Oh jadi ini ya murid barunya ?"

Gadis ini hanya mengangguk menandakan 'iya'.

"ARAYA LUCKY ?"

Gadis ini pun mengangguk lagi sambil tersenyum.

"Baiklah saya akan mengantarkanmu ke kelas yang akan di tempati! "

"Baik bu. " Akhirnya bersuara juga.

Mereka pun keluar dari ruangannya dan berjalan menuju kelasnya.Namun, langkah mereka terhenti di kala sorot mata ibu guru ini menatap salah satu siswanya.

"Aga! " panggilnya.

Dan orang yang merasa terpanggil itu menoleh ke arahnya sambil menautkan alisnya yang menandakan 'apa'.Tapi para guru dan para siswa siswi sudah terbiasa dengan sifatnya. Awalnya mereka pun menganggap bahwa ini tak sopan. Hari demi hari mereka pun paham. Mungkin dari sananya!

"Tolong kamu antarkan murid baru ini ke kelas 10 IPA 1,bisa kan ?"

Pria ini pun hanya mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.

'Apa dia tidak bisa bicara?'

____________________________________

Assalamualaikum.. Semua.

AGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang