[episemata6] - Apa? Hamil? -

4 2 3
                                    

Happy reading😉

***

Alfina sampai dirumahnya. Tepat disore hari yang hampir petang. Cuma gara-gara si bapak-bapak yang katanya dipuja oleh kaum hawa,kecuali dirinya. Kesal juga karna dompet Alfina yang ada di tangan Falro. Alfina mengenal nama Falro karna Nail yang tadi sempat menjelaskannya tentang siapa pemilik cafe itu.

Kedatangan Alfina disambut beberapa pertanyaan dari Bu Kinan,Mamanya.

"Tumben kamu baru pulang? Abang kamu padahal udah pulang dari tadi lo dek. Kenapa kamu baru pulang?" Tanya Bu Kinan pada Alfina. Dan menghampiri Alfina.

"Nanti aja Mah adek jawabnya. Capek ini,lengket juga. Mau mandi adek" Jawab Alfina dengan wajah lesu.

"Loh, kamu habis nangis?" Heboh Bu Kinan karna melihat mata Alfina yang sembab,dan hidungnya yang sedikit merah,serta pipinya yang merona. Kebiasaan Alfina setelah menangis. Teriakan Bu Kinan membuat Andre yang duduk bersama Papanya menoleh menatap Alfina. Lalu menghampiri Alfina. Menatapnya dengan intens.

"Siapa yang bikin lo nangis? Gak biasanya deh lo nangis" Heran Andre pada Alfina.

"Gak ada ah,udah Mah,bang. Adek capek mau keatas ya,bye" Pamit Alfina lalu mencium pipi Bu Kinan dan pipi Andre. Membuat Andre mengusap pipinya dengan lengan bajunya. Bersikap seolah jijik. Padahal enggak.

Alfina memasuki kamarnya setelah indra penciumannya menghirup aroma bunga mawar segar favoritnya. Perasaannya menjadi tenang, Alfina melepas semua seragamnya dan hanya menyisakan kaos bewarna jingga lengan pendeknya dan celana pendeknya selutut melekat pada tubuhnya. Saat ingin menidurkan badannya ke ranjang karna lelah. Suara Bu Kinan membuatnya mengurungkan niatnya.

"Langsung mandi,bau badan kamu tuh dari bawah masih kecium" Tagur Bu Kinan yang entah sejak kapan sudah berada diambang pintu Alfina yang terbuka karna tangan Bu Kinan yang menahannya agar tak tertutup.

"Iya-iya Mah" Jawab Alfina lalu berlalu pergi ke kamar mandi dan menutupnya.

"JANGAN LUPA SHOLATNYA!" Teriak Bu Kinan dari bawah.

"ADEK GAK PERNAH LUPA MAAAH" Teriak Alfina juga dari dalam kamar mandi. Membuat Bu Kinan tertawa geli. Menyadari tingkah Alfina yang menurun darinya.

***

Alfina dan keluarganya tengah makan malam. Dengan hidangan yang rasanya pasti nikmat. Karna makanannya yang dimasak oleh Bu Kinan,siapa lagi. Dirumah keluarga Tara tak pernah mempekerjakan prt atau art sama sekali,karna semua tugas itu, Bu Kinan lah yang menyelesaikannya. Bu Kinan merasa,jika mereka mempekerjakan prt atau art tersebut. Bu Kinan seakan tak berguna sebagai seorang istri dan juga ibu karna perannya yang tergantikan oleh pekerja rumah.

Yang pada akhirnya mereka memutuskan untuk menyelesaikan tugasnya dengan tenaga nya sendiri. Di dalam keluarga Tara anak-anaknya di didik untuk slalu mandiri dan tak pernah merepotkan orang lain. Karna mereka yang sudah diberi sebuah tanggung jawab maka harus berani mempertanggung jawabkan perbuatannya. Jangan berlari seperti pengecut,karna tak bisa mengatasi masalahnya.

"Mah,Pah. Abang tadi, hmmptt" Andre membekap mulut Alfina. Karna kursi mereka yang berdekatan memudahkan Andre melancarkan aksinya.

Alfina tak bisa bernafas karna Andre tak hanya membekap mulutnya tapi juga hidungnya,
menyebabkan Alfina kesulitan untuk bernafas.

Alfina tak kehabisan akal,dengan sekuat tenaga dia menginjak kaki Andre yang berada dibawah meja. Membuat Andre langsung melepaskan tangannya dari mulut Alfina dan terpekik begitu keras. Seperti..ehmm, itulah.

"AAAAKKH" Andre terpekik keras lalu menaikkan kakinya dan mengelusnya.

"Sakit tau!" Ketus Andre pada Alfina.

Embun MataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang