ARC 1|SELEKSI DIAMOND SCHOOL!
.
"Neo mwohaneungeoya? wae geulaess-eo?!" Bentak sang gadis sambil menjambak rambut Thea, situasi ini disaksikan oleh banyak pasang mata, dan kantin mendadak diam.
(Apa yang kamu lakukan brengsek? Kenapa kamu melakukan itu?!)
Perlahan Thea menggenggam tangan si gadis, memaksanya melepaskan tangan dari rambutnya.
"Dangsin-eun haggyo gyuchig-eul eogigo iss-eoyo." Kata Thea sambil mengibaskan tangan si gadis hingga terjatuh ke lantai. Semua orang tampak shock dibuatnya.
(Kamu melanggar aturan sekolah, loh.)
Thea membungkuk, menekan jarinya di dahi si gadis, dia tersenyum tipis. "1nyeon dong-an gongbuman haess-eoyo. gongjisahang-eneun hangsang dangsin-ui ileum-i boibnida. dangsin-ui ileum-i deo isang gat-eun jalie issji anhdaneun geon jeongmal silmangseuleobgessjyo?"
(Aku menghabiskan satu tahun hanya untuk belajar. aku selalu melihat namamu dalam papap pengumuman. Itu pasti sangat mengecewakan karena namamu tidak di tempat yang sama lagi, kan?)
Gadis itu protes karena peringkat pararel dia tergantikan oleh Thea, gadis itu merupakan siswa terkenal yang ada di Korea yang digadang-gadang sebagai salah satu murid superior.
"Mueos? wae mal-eul an hae? yeogiyo! nae nun-eul ttogbalo bwa, meongcheong-a!" Thea berdiri, dia merapikan rambutnya dan pergi dari kantin.
(Apa? Kenapa kamu tidak berbicara? Hey! Tatap mataku, brengsek!)
Kenapa semua orang begitu kaget kepada Thea? Karena, selama ini Thea tidak pernah berbaur dengan siapapun, tapi bukan berarti Thea murid yang naif, dia bisa menyesuaikan diri dengan murid Korea pada umumnya.
Tapi masalah tidak selesai sampai disana. Saat sekelompok preman bertato mengikuti Thea terus menerus, kemanapun dia berjalan, preman itu tetap mengikutinya. Thea tidak panik ataupun mencari bantuan, karena dialah yang menciptakan situasi terlibatnya sebuah kekerasan.
Thea memimpin para preman untuk masuk ke gang sempit dan kumuh, tercium bau darah yang sangat menyengat begitu masuk jauh lebih dalam. Tidak ada jalan untuk kabur. Thea berbalik, setidaknya ada 13 orang yang akan dia hadapi.
"Haha. Neon amudedo dallil su eobs-eo!"
(Haha. Kamu tidak bisa lari kemanapun!)
Tas terjatuh dari punggung Thea saat kalimat berhenti, Thea mengikat rambutnya menggunakan gelang hitam yang dia gunakan.
"Jujeneomge saeng-gaghaji maseyo! Neohuideul-eul i sanghwang-e ileuge han geon naya." Kata Thea setelah mengikat rambutnya.
(Jangan merasa lancang! Akulah yang membawa kalian dalam situasi ini.)
Para preman tergelak tawa. Kalimat dari Thea tentu saja membuat mereka merasa konyol, bahkan dalam imajinasi mereka, gadis 47 kilogram menghadapi satu preman dengan bobot 75 kilogram saja tidak terlihat cahaya kemenangan.
Sementara rata-rata semua premen jika dijumlahkan adalah 78,6 kilogram dengan jumlah 13 orang. Jika kalian berpikir bahwa preman bertangan kosong adalah kesalahan besar, masing-masing dari mereka membawa senjata andalannya.
Dan, seseorang berdiri jauh di titik cahaya menuju jalan keluar.
"Silmangsikiji ma, al-assji? Dangsin-ui sangsaga jikyeobogo issseubnida!"
(Jangan mengecewakan, ya? Bos kalian sedang menyaksikan, loh!)
Semua premen berbalik untuk memastikan. Namun, secara tidak sengaja pertahanan mereka lengah. Dengan refleksnya yang cepat, Thea berlari dan melompat dibelakang dua preman, memegang kedua kepalanya dan mengadukannya layaknya sebuah symbal. Thea mengambil pemukul baseball yang dipegang salah satu korban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamond School
Roman pour Adolescents[🚷 JANGAN BERANI MASUK KALAU KAPASITAS OTAK LO DIBAWAH RATA-RATA!!] #1 sma dari 211 rb #1 school dari 77,2 rb #1 teknologi 796 #1 education 674 #1 olimpiade 624 #1 teori dari 578 #1 ambis dari 595