1. Hujan

150 16 4
                                    

[ play song in the mulmed for better reading experience ]

[ play song in the mulmed for better reading experience ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Satu rintik hujan
Dua rintik hujan.
Tiga rintik hujan.
Dikala hujan turun, kita bertemu,
wahai kau Tuan kikuk."


☔️

Kala itu, hujan kembali mengguyur aspal tak bertuan yang dilintasi banyak kendaraan lalu-lalang tanpa henti. Terlihat sosok gadis yang berlari kecil untuk meneduh di halte tempat ia menunggu bus.

Tak sengaja, matanya menangkap seorang pria berjas lengkap dengan tas ala kantoran, tapi meminum sekotak susu stroberi.

Gaya nya oke sih, tapi kelakuannya kayak bayi.

Samar-samar gadis ini curi pandang melihat pria disampingnya itu. Gelagatnya aneh dan kikuk, suka pasang senyum tiba-tiba terus ganti pasang muka sedih tiba-tiba juga.

Moody-an kali ya dia orangnya?

Tapi bicara soal paras, ia akui lumayan tampan. Kulit putih, senyum manis, rambut badai, dan bibir merah jambu dapat menjadi bukti nyatanya.

Ah, ngapain jadi merhatiin orang yang gak dikenal, sih?

Kalau dilihat-lihat, baik dirinya maupun pria itu sepertinya sama-sama lupa membawa payung.

Ia tak tahu mengapa pria itu tidak membawa payungnya, tapi kalau gadis ini tentu saja karena ia ceroboh. Akibat telat bangun ia jadi tidak sempat membawa payungnya.

Oke, kesampingkan soal itu, sekarang ia merasa agak sedikit canggung. Karena suasananya mendadak hening, hanya ada suara rintik hujan yang berjatuhan saling berbalapan dengan air hujan yang lain.

Beruntung, beberapa menit setelah suasana itu bus yang ia tunggu mulai datang, ia pun segera menaiki dan mencari tempat duduk yang sekiranya pas.

Ternyata tujuannya dengan pria itu berbeda, ia tidak dalam bus yang sama. Yah, sayang sekali, padahal ia masih ingin memandangi wajah pria tadi.

☔️

Sesampainya di sekolah, ia menyadari kalau rambutnya setengah basah begitu juga bajunya. Ia menepuk-nepuk pelan bagian yang basah serta mengibaskan rambutnya agar sedikit kering.

"Kamu kehujanan?" tanya teman sekelasnya.

Ia mengangguk. "Iya. Biasa telat bangun jadi lupa bawa payung."

Temannya hanya menggelengkan kepalanya sambil terkekeh tak heran.

Pintu kelas terbuka cukup kencang, membuat perhatian anak kelas langsung tercuri.

"Selamat pagi anak-anak."

Eh?

Tunggu sebentar?

Dia kan pria yang tadi aku temui di halte?!?!

Gadis ini, gadis yang baru saja terkejut akan kebetulan ini akan segera memulai lembar baru kisah romansa nya.

Hujan membawanya pada sensasi jatuh cinta yang belum pernah ia rasakan.

Ia bernama Jung Eunha.
Lalu, pria itu bernama Jeon Jungkook.

[].

Psst, kenalin ini pak guru magang namanya Jeon Jungkook 😝

Psst, kenalin ini pak guru magang namanya Jeon Jungkook 😝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terus ini salah satu muridnya, Jung Eunbi ekekekek 🤩❤️

Terus ini salah satu muridnya, Jung Eunbi ekekekek 🤩❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PayungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang