5. Ciuman Pertama

42 8 0
                                    

"Kita akhirnya berada di tempat yang sama, namun sayangnya tidak dengan perasaan yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita akhirnya berada di tempat yang sama, namun sayangnya tidak dengan perasaan yang sama."

☂️

Demi merayakan hari jadi salah satu guru senior di sekolah, beberapa orang memberikan ide agar mengadakan pesta minum-minum tuh ceritanya. Tentu saja Jung Eunbi ikut, karena Jeon Jungkook juga ikut.

Acaranya lumayan ramai dan meriah, karena hampir seluruh guru ikut datang merayakan, baik yang magang maupun resmi. Eunha baru pertama kali merasakan hal ini, rasanya seperti ia balik di masa putih abu-abu lagi.

"Hei."

Merasa ada suara yang memanggilnya, Eunha mengalihkan pandangannya. Betapa kagetnya, ketika ia melihat di sebelahnya sudah ada Jungkook duduk dengan keadaan setengah mabuk.

Suasana pun mendadak tegang seketika.

"Semoga kamu beneran betah ya, soalnya disini guru-gurunya kadang suka bar-bar dan agak nyeleneh."

Bapak Jungkook??? Anda sedang ngelantur? Eunha heran, bahkan saat dia mabuk pun omongannya masih terlihat normal-normal saja.

"Iya, Pak, terima kasih atas perhatiannya," jawab Eunha seadanya sambil sedikit menganggukkan kepala.

"Saya suka kalau perhatiannya ke kamu, santai saja."

TUNGGU. DULU. SEBENTAR.

Barusan, Jungkook berkata apa? Ini dia beneran ngelantur atau...

"Eum, bagaimana, Pak?" Eunha mengangkat kedua alisnya.

Tanpa menghiraukannya, Jungkook mengalihakn topik. "Oh, iya, kamu sudah pernah pacaran belum?"

"Eh??!!!"

Kenapa pembahasannya terkesan tiba-tiba out of topic begini, ya?!

Jujur, Eunha belum siap.

"Kenapa tanya hal itu, Pak?"

"Soalnya dari wajahmu kelihatan ciuman pertamanya belum ada yang ambil."

"HEEEHHHH????!!!!" Eunha berteriak, lumayan kencang. Sampai beberapa orang di sekitarnya ada yang sadar dan menoleh baik ke arah Eunha maupun Jungkook.

Jungkook hanya terkekeh melihat reaksi panik Eunha. Wajahnya terlihat begitu puas.

"Kalau cuma first kiss, s-sa-saya pasti pernah lah, Pak!" Bohong, Eunha terpaksa berbohong.

Aduh, habis ia kesal banget. Rasanya remeh banget ya Eunha di mata Jungkook selama ini?

Lagian lanturan macam apa sampai-sampai dia harus bertanya tentang pacar dan ciuman pertama Eunha?!

"Kita bicara informal saja, yuk?" tawar Jungkook, menopang dagunya mulai menatap mata Eunha.

Eunha yang kelabakan mulai menggerakkan bola mata nya ke berbagai arah. "Eh?! Jangan, Pak. Saya masih sungkan."

"Kalau formal, justru saya yang sungkan."

"Ya udah, semau Pak Jungkook saja, saya tetap pakai bahasa formal." Eunha angkat tangan, tak bisa melawan Jungkook. Namun, ia tetap bersikukuh untuk bersikap sopan pada orang yang ia sudah anggap sebagai seniornya di tempat kerja.

"Jungkook."

"E-Eum?"

"Panggil saya Jungkook, tidak usah pakai embel-embel 'Pak'. Memang kamu murid saya apa? Saya juga tidak se-tua itu sampai harus dipanggil 'Pak'," jelas Jungkook dengan lembut.

Eunha refleks membatin, "Tapi saya memang pernah menjadi muridmu, Pak..."

"Eum, maaf saya tidak bisa Pak—"

Jari telunjuk milik Jungkook langsung menyentuh bibirnya. Ia terbelalak penuh rasa keterkejutan dan menatap mata laki-laki itu tanpa berkedip.

"Panggil Jungkook aja, oke?"

Eunha ngangguk pelan agak kaku, soalnya ini awkward banget. "Ju-Jungkook."

"Good girl."

Tentu saja pipi Eunha sontak bersemu merah membara. Siapa juga gadis yang tidak meleleh jika dibegitukan oleh laki-laki yang disukai.

Pesta minum-minum itu masih tetap berlanjut dengan Eunha yang hanya bisa terdiam sambil sesekali mencuri pandang ke arah Jungkook yang tertidur pulas.

"Kita akhirnya berada di tempat yang sama, namun sayangnya tidak dengan perasaan yang sama." gumam Eunha di keheningan malam.

[].

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PayungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang