"Lebih baik terlambat dari pada tidak memperbaiki kesalahan sama sekali."Alesha
Tet ... Tet ... Tet ... ( anggap bunyi bel sekolah )
Bel sekolah SMA Caknawala berbunyi, dengan tergesa gesa siswa siswi Caknawala yang masih berada diluar gerbang langsung berlarian menuju gerbang sekolah. Disana terlihat ada seorang perempuan yang masih berlari terbirit birit seperti sedang dikejar anjing dan sambil berkata.
"Berhenti pak jangan ditutup dulu gerbangnya."
Ralat bukan berkata tapi lebih tepatnya berteriak.Setelah sampai didepan gerbang, dengan nafas yang tidak beraturan parempuan itu langsung membujuk penjaga gerbang sekolah agar mau membukakan gerbang untuknya. Tetapi hasilnya nihil penjaga gerbang tidak mau membukakan gerbang untuknya. Perempuan itu tak lain dan tak bukan adalah Alesha griztha loova siswi kelas 11 yang tak mudah ditebak sikapnya. Karena tak kunjung dibukakan gerbangnya Ale pun menyerah menunggu diluar gerbang sampai guru BP datang dan mengizinkannya masuk, tak lupa juga akan memberikan hukuman kepadanya. Jika orang lain berada diposisi Ale mungkin orang itu tidak akan menunggu diluar gerbang, melainkan akan langsung pulang kerumah karena berfikir "lebih baik gue pulang lagi dari pada telat nunggu lama digerbang." Tapi berbeda dengan Ale, dia akan terus menunggu diluar gerbang karena, jika Ale pulang kembali kerumah dan mama nya mengetahui ia pulang kembali karena telat Ale bisa dimarahi habis habisan. Ya, seperti itulah keluarganya sekarang, tak ada lagi yang percaya kepadanya, tak ada lagi yang peduli kepadanya. Begitulah yang ada difikiran Ale.
Setelah menunggu hampir sejam akhirnya guru yang ditunggu tunggu Ale datang, bukan ditunggu sebenarnya tapi terpaksa menunggu, akhirnya gerbang dibuka.
"Alesha griztha loova" Panggil bu Dina, guru yang ditunggu tunggu Ale sambil membawa buku catatan untuk siswa atau siswi yang terlambat.
"Iya bu, saya" Jawab Ale sambil tersenyum dan mengangkat tangan kanannya.
"Tidak usah senyum senyum kamu. Kamu menyadari apa kesalahanmu?" Tanya bu Dina sambil menulis nama Ale dibuku yang sedari tadi ia bawa.
Ale hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
Flashback on
06:30 WIB. Gadis cantik keluar dari kamarnya yang baru saja selesai siap siap untuk berangkat sekolah. Saat sedang menuruni tangga tak sengaja matanya melihat keluarganya sedang sarapan pagi dimeja makan tanpa mempedulikannya. Bahkan mengajaknya makan bersama saja tidak sama sekali. Tidak peduli dengan semua itu Ale langsung melewati meja makan tanpa mempedulikan mereka, toh mereka saja tidak ada yang mempedulikannya.
Setelah keluar dari gerbang rumahnya Ale segera mencari ojek langganannya yang biasa mengantarnya sekolah. Sepertinya hari ini adalah hari yang sial bagi Ale, karena ojek langganannya sedang mengantarkan penumpang lain alhasil Ale harus mencari ojek lain. Sesekali Ale melihat jam kecil yang melingkar indah ditangan kanannya yang sudah menunjukkan pukul 06:38 yang artinya beberapa menit lagi gerbang sekolahnya ditutup. Karena tak kunjung menemukan ojek Ale terpaksa menunggu kendaraan umum.
Setelah sampai didekat sekolah Ale buru buru lari menuju gerbang sekolah yang akan segera ditutup. Tetapi usahanya ternyata sia sia Ale tetap terlambat masuk sekolah.●●●●
Di koridor kelas 12
"Baru sadar gue, ternyata koridor kelas 12 panjang juga. Hmm semangat Ale!" Gerutu Ale dalam hati sambil menyemangati diri sendiri.
Yupp, Ale sedang dihukum bu Dina mengepel koridor kelas 12. Didalam hati Ale bersyukur dia dihukum bukan pada saat jam istirahat sehingga sekarang di koridor masih sangat sepi. Kemudian Ale menyumpal telinganya dengan alunan musik kesukaannya melalui aertphon yang dia bawa setiap saat. Sedang asik dengan acara mengepelnya Ale dikejutkan dengan seseorang yang menepuk punggungnya, sehingga dia harus menghentikan acara mengepelnya.
" Ale oyy!! Gue panggil panggil gak ngerespon, mau jadi kembaran haji bolot. " Panggil Bima sambil menepuk punggung Ale dan mengatainya diakhiri dengan tawa khasnya yang memperlihat deretan giginya yang rapi.
" Apa? " Jawab Ale sambil menaikkan sebelah alisnya.
" Telat lagi? " Tanya Bima.
" Keliatannya? " Bukannya menjawab Ale justru bertanya kembali.
" Telat. " Jawab Bima dengan muka polosnya.
" Udah tau kenapa pake tanya. " Ketus Ale tak suka jika sedang dihukum ada yang menganggunya.
"Biasa aja dong gak usah ketus gitu, gue kesini cuma mau bilang, tadi bu Dina titip amanat kalo lo disuruh ke perpus. Hukuman tambahan katanya." Ucap Bima kesal
"Hm." Gumam Ale sambil melanjutkan mengepel tak peduli dengan Bima yang sudah kesal karena jawabannya.
" Selamat mengerjakan hukuman tambahan sayang. " Teriak Bima dengan nada ejekan sambil lari menjauh dari Ale menuju kelasnya.
Sedangkan Ale tak mendengarkan Bima dia lebih fokus mendengarkan musik dan mengepel koridor.
Setelah selesai acara mengepelnya Ale segera mengembalikan alat alat pel kegudang sekolah karena disitulah tempat alat kebersihan disimpan. Saat sedang berjalan santai memdengar musik di aertpont nya sambil membawa ember dan atal pel, tak sengaja ada yang menabraknya dari arah belakang sehingga air yang masih didalam ember bekas mengepel koridor itu mengenai baju Ale dan orang yang menabrak Ale.Brukk..
" Sial. " Gumam Ale dan Liam secara bersamaan yang masih bisa didengar oleh mereka berdua.
Yah, yang menabrak Ale adalah Liamanuel jeffrinco. Cowok tampan yang dikagumi banyak orang, yang memiliki sifat tak peduli pada sekitar tetapi jika sudah sayang kepada seseorang, dia akan melakukan apapun untuk orang itu bahkan akan selalu menjaganya.
Buru buru Ale dan Liam bangun dari jatuhnya. Tetapi, keberuntungan tidak sedang bersama mereka berdua. Mereka berdua malah terpeleset karena lantai yang licin terkena air yang jatuh dari ember. Mereka jatuh dengan posisi duduk dilantai dan tangan saling berpegangan satu sama lain. Setelah menyadari saling berpegangan buru buru mereka melepasnya. Ale langsung bangun dari jatuhnya dan mengusap usap roknya yang sedikit kotor dan basah, begitupun dengan Liam.
" Sorry. " Ucap Liam langsung pergi dari hadapan Ale tanpa mendengar jawaban darinya.
"Tuh cowok siapa sih ngeselin banget." kesal Ale dengan muka yang ditekuk sambil melihat bajunya yang sedikit basah karena terkena air pel.
"Hari ini hari kesialan sedunia yah? kenapa gue selalu sial." Ucap Ale sendiri.
Tak ingin memikirkannya lagi Ale segera mengembalikan ember dan alat mengepel kegudang, setelah itu dia langsung menuju perpustakaan sesuai apa yang dikatakan Bima psda saat Ale mengepel di koridor tadi.
●●●●
Hallo semua!
Typo dimana mana!!
Jangan lupa vote and coment nya!Masih banyak lagi cast yang belum author kenalin misalnya.
Siap Bima?? Cowok seperti apa Bima?? Dan kenapa bisa akrab sama Ale??
Bagaimana liam?? Cowok seperti apa liam??
Untuk penjelasanya ada di part beikutnya(:
GOMAWO!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Allein (Hiatus)
Teen FictionHanya sebuah kisah tentang seorang perempuan manis. Harus menerima takdir yang sudah di takdirkan untuknya. Alesha Griztha Loova! Gadis cantik nan manis, yang menyembunyikan banyak luka di hatinya seorang diri. Gadis yang mempunyai banyak ujian di...