| 2 |

32 4 1
                                    


"Karena dengan mudahnya kamu bergaul dan berteman dengan mereka dan banyak orang yang menyukaimu. Pada saat disitulah ada sesaat aku iri dengan mu."

Alesha







Bel pulang sekolah sudah berbunyi 15 menit yang lalu. Siswa siswi caknawala pun sudah berhamburan pulang sedari tadi, hanya tersisa siswa siswi yang sedang piket atau yang mengikuti ekstrakulikuler dan ada yang sedang menunggu jemputan mereka yang belum datang. Sama halnya seperti Ale yang sekarang sedang menunggu Bima yang tak mau keluar dari kelas dengan alasan masih mengantuk.

"Bima!" ucap Ale sambil menggoyangkan lengan Bima agar bangun.

"Apa sih, ganggu orang tidur aja." sahut Bima dengan nada khas orang bangun tanpa membuka matanya.

"Ayok pulang! Ale udah bosen, Ale juga mau tidur tapi bukan di kelas, maunya di rumah di kamar Ale yang nyaman." rengek Ale manja. Yah, seperti inilah Ale. Ale akan menunjukan sifat manjanya hanya kepada Bima.

Bima yang mendengar Ale sudah bersikap seperti itu langsung bangun dan menarik tangan Ale dengan lembut menuju parkiran tempat dimana motornya berada saat ini. Karena Bima sudah sangat mengenal dengan sifat Ale seperti apa, jika sudah merengek seperti tadi dan bersikap manja itu berarti Ale sedang kesal atau sudah lelah.

Tak butuh waktu lama Bima dan Ale sudah sampai diparkiran langsung menaiki motornya di ikuti Ale. Dan Bima segera mengantarkan Ale pulang.

Bima abraham. Cowok yang biasa di sapa Bima, yang selalu satu sekolah dengan Ale bahkan selalu satu kelas dengan Ale. Bahkan banyak orang mengatakan dimana ada Ale disitu ada Bima dan cowok yang di senangi banyak orang karena sikapnya yang humoris dan baik kepada semua orang. Bima adalah sahabat masa kecil Ale dan satu satunya yang Ale percaya. Yang selalu mengerti Ale, yang selalu melindungi dan menjaga Ale, yang selalu peduli dengan Ale, yang selalu datang menemani Ale dikala sedih atau senang tanpa harus memintanya terlebih dahulu.

Tak disadari oleh Bima dan Ale sebernanya sedari tadi ada yang memperhatikan mereka, lebih tepatnya memperhatikan Ale. Dia adalah Ken kakak laki laki Ale, yang sejak Ale datang menuju parkiran bersama Bima, Ken tidak melepaskan padangannya kepada Ale, bukan hanya Ken tapi ada seseorang juga yang ikut melihat dimana arah pandangan Ken dan padangan orang itu jatuh kepada Ale. Orang itu adalah liam, teman sekelas sekaligus sabahat Ken sejak pertama masuk SMA.

"Ngapain lo liatin tu cewek?" tanya Liam tiba tiba kepada Ken.

"Siapa yang liatin tu cewek." ucap Ken tidak mengaku.

Liam yang mendengar ucapan Ken tidak mengaku, dia hanya mengedikkan bahunya tak peduli. Tetapi mata liam masih melihat ke arah Ale yang sedang di bonceng Bima.

"Lo tau siapa nama cewek yang di bonceng cowok itu." ucap Liam tiba tiba sambil menunjuk kearah Ale dan Bima yang meninggalkan parkiran sekolah.

"Yang cewek namanya Alesha giztha loova, yang cowok namanya Bima abraham. Mereka sahabatan sejak dari kecil." jawab Ken menjelaskan.

Sedangkan Liam hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Kenapa lo tanya nama tu cewek?" tanya Ken penasaran karena tidak biasanya sahabatnya yang satu ini menanyakan seorang perempuan.

"Kenapa lo bisa tau mereka sejauh itu? Setau gue lo bukan tipe cowok yang peduli sama sekitar." Liam tidak menjawab pertanyaan Ken, dia malah berbalik bertanya kepada Ken.

"Karena lo tanya mangkanya gue jawab." jawab Ken sedikit gugup.

"Oyy! Lo berdua ngobrolin apaan? Seru bener keliatannya." ucap Lion tiba tiba sambil menepuk bahu Ken dan Liam.

Sedangkan Ken dan Liam tidak menanggapi ucapan Liam.

"Hey tayo hey tayo dia bis bocil." ucap Kevan sambil berlari menghampiri Liam, Ken, dan Lion.

Tak ...
Jitakan bertubi tubi menghampiri Kevan secara bersamaan.

"Jahat! Cogan di jitak seenaknya! Lo juga Lion, bukannya tungguin gue malah ninggalin gue!" ucap Kevan dengan nada alaynya.

"Jijik dugong!" ucap Liam, Ken, dan Lion bersamaan.

"Ogah! gue nungguin lo berak." timpal Lion kesal.

"Yaelah Yon, gue kebelet gak bisa di tahan lagi." ucap Kevan lesu.

"Udahlah gak usah di debatin lagi. Mending pulang!" ucap Liam yang sudah lelah mendengar perdeban unfaedah ini.

Mereka berempat langung pulang ke rumah masing masing dengan motor mereka.

Kalian tidak bingung kenapa Liam tidak mengtahui Ale adalah adik perempuan Ken?

Bukan hanya Liam yang tidak mengetahui Ale adalah adik dari Ken. Tapi seluruh sekolah tidak mengetahuinya. Karena keluarganya tidak memperkenalkan Ale kepada orang orang.

Di danau ada seorang perempuan dan laki laki sedang duduk di pinggir danau itu. Mereka adalah Ale dan Bima. Seharusnya Bima langsung mengantarkan Ale pulang ke rumahnya tetapi Ale malah meminta Bima ke danau terlebih dahulu karena Ale ingin menenangkan pikirannya.

"Bim, gue boleh iri sama lo?" tanya Ale memecah keheningan.

"Apa yang lo iriin dari gue Le." ucap Bima terkekeh.

"Semuanya." jawab Ale lirih.

"Kenapa?" tanya Bima lagi.

Ale hanya menatap Bima bingung. Bima yang di tatap Ale malah tersenyum kepadanya.

"Kenapa lo harus iri sama orang yang mengagumi lo." ucap Bima tersenyum sambil melihat mata Ale.

"Maksud lo?" tanya Ale bingung.

"Lo iri sama orang yang salah." ucap Bima tersenyum kembali. Jika perempuan lain yang melihat Bima tersenyum seperti ini mungkin perempuan itu akan langsung jatuh cinta kepada Bima.

"Jujur, seharusnya gue yang iri sama lo. Karena lo selalu kuat menjalani semua ujian yang tuhan kasih ke lo. Lo perempuan yang menyembunyikan kesedihan dengan cara lo sendiri. Bahkan banyak orang yang tertipu sama senyum yang selama ini lo tunjukin. Sampai sampai keluarga lo ikut tertipu." lanjut Bima di akhiri dia megacak ngacak puncak rambut Ale.

Ale yang mendengar Bima berucap seperti itu hanya membalasnya dengan tersenyum. Senyum yang tulus, senyum manis yang Ale punya, yang Ale jarang tunjukan kepada semua orang.

"Udah hampir jam 17:00 ayo pulang." ajak Bima bangun dari duduknya Di ikuti Ale mengekor di belakang Bima.

••••



Holla Readers❗

Jangan lupa vote dan komennya! ^^

Ada yang mau ditanyakan?
Typo dimana mana! Ehehe...

Maaf kalo gak nyambung ceritanya hehe...

GOMAWO❗

Allein (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang