For Us

7.5K 389 15
                                    

Aku ingat, sangat ingat.

Hari itu tanggal 4 Maret, hari dimana aku memutuskan untuk menerima ajakan kencan dari senior di kampusku.

Seorang pria yang digemari banyak para gadis di kampus.

Aku terlampau senang hingga aku tak memikirkan kedepannya, apa yang akan terjadi denganku jika aku menerima pria itu.


      ***

"Morning Lice" aku mendongakkan kepalaku, mengalihkan atensiku dari buku tebal yang ku baca pada gadis yang sudah menjadi sahabatku sejak kami masih kecil.

"Morning Rosie"

"Kau sendirian? Dimana Taehyung? Biasanya ice man itu akan selalu berada di sekitarmu" tanya Rose.

"Ah, dia sedang ada kelas, ada apa? Tumben sekali mencarinya"

"Tidak ada, baguslah, setidaknya aku tidak menjadi orang ketiga seperti wanita itu" ucap Rose. Sungguh! Aku tak mengerti ada apa dengan gadis Aussie didepanku.

Dia melirik kesamping, tak jauh dari tempat kami duduk ada gerombolan gadis lain yang sedang menyantap makanannya.

Aku tau mereka siapa, tapi ayolah! Kenapa harus menyinggung mereka lagi.

"Roseanne Park, ku pikir kita tidak memiliki masalah apapun" aku dan Rose menoleh ke sumber suara.

Oh, itu berasal dari tempat gerombolan yang berisi 4 orang gadis tadi.

"Apa aku mengatakan kalau kita memiliki masalah nona Im?" Aku menyentuh tangan Rose dan menggelengkan kepala ku pada gadis itu.

"Jangan memulainya, ayo pergi" ucapku membereskan barang-barangku.

"Cih, see? ku pikir, Taehyung benar-benar buta saat memilih gadis itu"

"Benar, seharusnya ia kembali saja padamu yang jelas banyak lebihnya dari pada dia"..

"Ayo Rose" aku berdiri dari dudukku. Menarik tangan Rose yang sudah menatap mereka dengan tatapan marah dan melangkah meninggalkan kafeteria kampus.

Aku sudah terbiasa dengan mereka, selalu mendapat hinaan dan cacian dari mereka sejak pertama kali masuk universitas ini.

Aku sampai di halaman belakang kampus, tidak ada kelas lagi untukku. Hanya tinggal menunggu 15 menit lagi untuk pulang. Karena Taehyung selalu memaksaku untuk menunggunya pulang. Dia bilang, tidak ingin kekasihnya diganggu pemuda gila di luar sana.

Rose sudah pulang terlebih dahulu karena ada janji dengan temannya untuk latihan vokal.

Lewat dari yang ku perkirakan. Seharusnya Taehyung sudah disini 10 menit yang lalu, tapi ini bahkan hampir setengah jam. Apa mereka ads kelas tambahan, tapi tidak mungkin dia tak mengabari.

Bosan menunggu disini. Aku memutuskan untuk mencari Taehyung. Benar saja, kelasnya sudah kosong tak ada orang disana.

"Hai" aku membalikkan badanku saat seseorang memanggil.

"Eoh, Jimin sunbaenim"

"Mencari Taehyung?"

Geschichte über unsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang