Watchout...Banyak yang namanya TYPO disini.
And, yeah
Selamat membaca
Luv from ME💙
🕳🕳🕳
Enam bulan telah berlalu sejak kejadian dimana Taehyung menuruti permintaan Lalisa untuk meninggalkan kediamannya dan menangis di pelukan sahabatnya. Bukan munafik, Lalisa memang benar-benar mencintai Kim Taehyung, tapi Lalisa terlanjur kecewa dengan apa yang dilakukan pria itu.
Lalisa memilih untuk mengasingkan diri, ah- tidak, lebih tepatnya pulang kerumah orangtuanya, Swiss. Setelah merasa risih dengan Taehyung yang selalu mendatanginya entah di butik maupun apartementnya walaupun Lalisa tidak mengizinkan pria itu masuk.
Lalisa berjalan anggun dengan tangan kiri menarik koper dan tangan kanan yang mengotak-ngatik ponselnya. Dia keluar dari ruang yang bertuliskan kedatangan Incheon Airport.
Ya, Lalisa memutuskan pulang hari ini, ia pikir cukup baginya untuk menenangkan diri dengan bertemu kedua orangtuanya. Ia juga masih memikirkan toko nya yang ia tinggal hampir sebulan.
Lalisa melambaikan tangan kanannya setelah melihat orang yang ia tunggu.
"Lalice!" Lalisa berlari kearah orang yang memanggilnya, lalu memeluknya.
"Bagaimana?" tanya orang itu.
"So far, i think everything is fine" jawabnya.
"Lalu, bagaimana dengan__ em, ya you know what i mean"
"Aku masih belum memikirkannya Jung",jawab Lalisa.
"Baiklah, kemari kan koper mu Lice" Lalisa memberikan kopernya pada pria yang selalu berada di sisi nya saat ia sedang dalam keadaan yang tidak baik.
Setelah memasukkan koper Lalisa dalam bagasi, pria itu sedikit berlari untuk masuk kedalam mobilnya. Jaehyun mengendarai mobilnya dengan santai, sesekali melirik kecil ke arah Lalisa lalu tersenyum.
"Oh, Jae bagaimana hubunganmu dengan Jung Chaeyon? Apa kalian baik-baik saja?" tanya Lalisa mengalihkan tatapannya pada Jaehyun.
"We have done Lice, Chaeyon menuduh ku menyelingkuhinya karena aku tak memberi kabar dua hari berturut, kau tau bukan aku benar-benar sibuk mengurus perusahaan appa sekarang ini" ucap Jaehyun. Lalisa mengangguk mendengar Jaehyun "Lalu?"
"Ya begitu, kami berakhir saat aku ingin melamar nya, bahkan aku sudah mengantongi cincin untuk dipasangkan di jarinya" sambung Jaehyun dengan senyum paksaan di bibirnya.
"Jae, wajahmu terlihat saaaangat jelek sekarang, jangan memasang ekspresi seperti itu atau aku akan menutup wajahmu dengan bantal dibelakang" ucap Lalisa membuat Jaehyun terkekeh dan Lalisa tersenyum melihat itu.
Lalisa paling tidak suka jika melihat orang-orang disekitarnya terlihat sedih, ia akan berusaha sebisa mungkin untuk membuat orang-orang tersenyum.
Mereka berhenti disalah satu kafe yang mereka lewati untuk mengisi perut karna Lalisa lapar.
Lalisa menunjukkan beberapa gambar pemandangan yang ia ambil saat berada di Swiss di kameranya pada Jaehyun.
"Wahh, indah sekali, aku menyesal tidak menerima ajakanmu Lice" ucap Jaehyun masih memandang gambar di kamera Lalisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Geschichte über uns
Short Story' i mean, just us. You and me, without anyone can bothering us'