Geschichte über uns

My Light

.
.

...........

'Bodoh!! Sangat bodoh!!! Kenapa aku bisa seceroboh ini!! Dan kenapa waktu berlalu begitu cepat, tinggal satu jam, aku harus bergegas sekarang atau aku akan membenci diriku sendiri'

....

Lalisa Bruschweiler, gadis yang melanjutkan pendidikannya di Hanyang University itu sedang fokus pada laptopnya.

Sesekali ia melirik arlojinya yang dipasang di pergelangan tangan kiri.

Ia sedang terburu-terburu, Lalisa memiliki janji dengan seseorang pukul empat nanti, sekarang sudah pukul tiga.

Perjalanan menuju tempat seseorang itu memakan waktu setengah jam, jadi Lalisa harus bergegas atau orang itu akan kecewa padanya.

"Akhirnya selesai!!!!" ucap Lalisa.

Maka gadis itu membereskan alat-alatnya, menyimpan kedalam tas dan pergi meninggalkan perpustakaan kota yang ia datangi untuk menyelesaikan tugas.

Tersisa empat puluh lima menit, Lalisa tidak akan pulang kerumahnya. Jika ia pulang terlebih dahulu ia akan terlambat.

Maka gadis itu menitipkan laptopnya dirumah temannya.

"Aku akan mengambilnya nanti malam Minnie"

"Kau akan pergi?"

"Ehm, aku harus pergi sekarang atau aku akan terlambat"

"Oh iya, jika nanti malam aku tidak ada dirumah, minta saja Bambam, bocah itu sedang kabur"

"Ok, sampai nanti"

"Hati-hati Lice!"

Lalisa berlari mencari taksi. Setelah mendapatkan taksi, Lalisa segera mengatakan alamat pada supir.

Beruntung, jalanan tidak macet hari ini. Pukul 03.55 Lalisa sampai dirumah orang itu. Ia mengetuk pintu dihadapan nya itu.

Tok tokk

"Apa dia sudah pergi? Tapi ini belum jam empat, masih ada lima menit lagi"

Lalisa kembali mengetuk pintu itu.

Tokk tokk

Ceklek

Pintu itu terbuka menampakkan seorang pria berusia hampir tiga puluhan mungkin.

"Mencari siapa?" ucapnya, Lalisa tampak seperti orang bingung.

'Tidak mungkin aku salah rumah'

"Nona??"

"Ah maaf, aku mencari Kim Taehyung" ucap Lalisa setelah tersadar dari lamunanya.

"Oh, kau Lalisa?" ucap pria itu membuat Lalisa mengangguk.

"Masuklah, Taehyung sedang di kamar nya" pria itu menyampingkan tubuhnya agar Lalisa bisa masuk, lalu menutup pintu.

"Terimakasih"

Lalisa berlalu dari sana dengan wajah bingungnya.

Ia tak perlu bertanya dimana letak kamar Taehyung, gadis itu sudah tau karena sering berkunjung.