07. One Fine Day

19 5 0
                                    

"Kenapa kamu?"

Valen menoleh, "Gapapa kok ma" Balas Valen, lalu ia kembali naik ke atas kamarnya.

Ayah Valen menggelengkan kepalanya, heran darimana sih ia mendapatkan anak modelan cem Valen.

Valen melihat jam dinding yang tertera di sebelah lemari pakaian miliknya,

04.35

"Samperin calon jodoh ah"

Valen beranjak dari meja belajar nya menuju balkon kamarnya, "Kak Vian!!"

Valen tidak melihat tanda-tanda kehidupan dari kamar sebelah rumahnya.

"Kak Vian!" Teriak Valen lagi. 

Valen melihat gorden Vian yang terbuka, menampilkan Vian dengan ekspresi kesalnya.

Valen tersenyum, "Jadi ya kak" Ucapnya singkat.

Vian hanya mengangguk, ia kembali menutup gorden kamarnya.

Belum sampai lima menit Vian mendengar suara teriakan lagi.

"Setengah jam lagi loh kak, jangan lupa!!"

Vian mengacak-acak rambutnya frustasi, padahal ia ingin menyiapkan mentalnya dengan cara tidur, supaya ia bisa kuat menghadapi sikap Valen nanti.

"Bunda Vian mau pindah rumah!!!"

*****

Valen sedari tadi tak henti-hentinya bernyanyi riang di dalam kamarnya, ia lebih dulu selesai bersiap-siap padahal mereka akan pergi lima belas menit lagi.

Valen baru saja ingin keluar dari kamarnya, namun tertahan karena tiba-tiba ada panggilan masuk dari handphonenya.

"Rafa?" Valen menggeser tombol hijau yang tertera di layar handphone nya ketika melihat nama kontak 'Doradora' tersebut.

Halo

Iya jodoh Savian Alterio disini

Hago, alias halu goblok

Aww kasyar

Kenapa nih tiba-tiba nelpon?

Gaada sih, gue gabut

Bilang aja kangen, alasan km mas

Gue gampar nih lama-lama

Cepetan mau ngomong apa princess mau pergi nih

Pergi kemana lo? sok sibuk banget palingan godain mamang pecel lele, ngaku

Gini gini ada ya yang mau jalan sama gue

Jalan sama siapa lo?

Kak Vian lah, jodoh dunia akhirat amin

BENERAN?!

Valen mendadak menjauhkan handphone miliknya, teriakan Rafa membuat telinganya berdenging.

Santai anjir

Endless FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang