TW! : Toxic parent.
Aji menghela nafas lelah. Cowok berpipi gembil itu sekarang duduk disamping ranjang tempat Kirino masih terbaring koma. Genggaman tangan Aji juga tidak lepas dari tangan Ino yang dingin itu sejak tadi. Aji tidak sendiri, disana ada Jusuf dan Haris yang duduk berseberangan dengannya.
"Ka Ino ngga kangen gue? " tanya Aji. Berharap kakaknya itu segera bangun dan menyahutinya seperti biasa. Namun nihil, yang ada hanya suara dari peralatan medis yang tersambung dari tubuh Kirino. Aji tersenyum sendu, sambil memandangi wajah Kirino yang terpejam damai.
"Bangun dong, kak. Gue kangen sumpah. " kata Haris. Kepalanya ia sandarkan pada ranjang Kirino sedangkan tangannya mengusap-usap tangan kakaknya itu.
"Jusuf juga kangen ka Ino. Ka Ino pasti sekarang pengen makan risol Jusuf kan? " tanya Jusuf. Seperti biasa dengan senyum cerahnya yang tidak pernah pudar dari wajah bocah manis itu. Biasanya Kirino akan mengangguk bersemangat sambil mengusak rambut Jusuf jika Jusuf berbaik hati menawarkan risol padanya. Tapi sekarang Kirino tetap diam. Membuat Jusuf menghela nafas perlahan.
Suara ketukan pintu menyadarkan keheningan mereka. Disana sudah ada mama dan papa Kirino yang tentunya ingin bertemu dengan putra mereka. Ketiga anak itu kemudian berpamitan dengan Kirino dan keluar dari ruangan itu, bergantian dengan orangtua Kirino.
"Terimakasih ya, kalian selalu ada buat Ino. " ucap mama Kirino tulus. Sorot matanya menunjukkan kesedihan tapi wanita paruh baya itu tetap memberikan senyumnya.
"Tidak apa-apa tante, ka Ino selama ini juga selalu ada buat kita. Jadi ngga ada alasan buat kita ninggalin ka Ino." kata Haris.
"Yaudah, tante masuk dulu ya? Kalian pulang dulu aja, pasti kalian capek. " ucap mama Kirino.
"Iya tante. " sahut ketiga anak itu bersamaan. Kemudian mama Kirino memasuki ruangan itu.
"Pulang nih? " tanya Aji. Jusuf mengangguk. "Iya Jusuf mau pulang, bunda dirumah sendiri soalnya. " sahut Jusuf, Aji mengangguk paham.
"Lo yis? " tanya Aji kepada Haris. "Gue juga mau pulang, Ji. " sahut Haris.
"Yaudah kalo gitu, hati-hati dijalan ya. Gue masih mau disini, tadi bang Bayu juga mau kesini katanya. " ucap Aji. Haris dan Jusuf mengangguk. Kemudian mereka pulang ke rumah masing-masing dan berjanji untuk kesini lagi esok.
Sepeninggal Haris dan Jusuf. Aji kembali duduk di ruang tunggu. Cowok itu kemudian mengeluarkan handphone miliknya dari saku celana. Jinendra hendak menghubungi seseorang, namun cowok itu terlihat ragu.
Dm ngga ya?
Pada akhirnya, Aji mengetikkan sesuatu disana.
Cheryl?
Gue pengen ngobrol disini lo ada waktu ngga?※※※
"Ayis pulang. " kata Haris sambil membuka pintu rumahnya, tak lupa melepas sepatu dan memakai sandal rumah yang ada. Cowok itu tampak lesu dan tidak bersemangat, tidak seperti Haris yang biasanya. Haris baru saja pulang dari rumah sakit setelah setengah hari tadi ia menjenguk Kirino. Sudah satu minggu berlalu semenjak kecelakaan itu, namun Kirino masih berada dalam fase coma dan belum menunjukkan adanya perkembangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP OUT ✔
RandomKisah tentang 8 remaja yang ingin melangkah keluar dari belenggu hidup mereka masing-masing. tapi apakah mereka mengetahui masalah apa yang akan mereka hadapi setelah mereka mencoba melangkah? every journey begins with a single step. Pernah di posi...