Terimakasih buat kalian yang udah nyempatin waktu buat baca, ngevote dan komen, itu berharga banget loh💕
Happy reading!
_______<_<________Dulu ketika masih SMA, Jusuf pengen banget cepet-cepet lulus dan jadi mahasiswa kaya abang-abangnya.
Jusuf pengen ngerasain begadang sampe malem karena ngejar deadline, pengen jadi mahasiswa aktif kaya Aji, pengen nyoba jadi asisten dosen yang keren seperti Kirino, bahkan Jusuf juga pengen turun aksi. Walaupun tiap kali Jusuf cerita pada bundanya tentang keinginannya untuk turun aksi, dia bakal diceramahin panjang lebar dari A-Z sama bundanya.
Tapi sekarang Jusuf udah jadi mahasiswa. Dan Jusuf hampir udah ngerasain apa yang ia inginkan tadi, kecuali menjadi asisten dosen karena cowok itu jika disuruh akan memilih berpikir kembali.
Jusuf juga menjadi mahasiswa yang cukup aktif. Dia jadi anggota BEM kampus yang kemaren pas OSPEK jadi salah satu kating yang sering dighibahin sama maba. Karena apa? Yang jelas karena parasnya dan tingkahnya yang agak gemes tapi kalo udah serius sukses bikin mereka tidak berani melirik.
Jusuf super sibuk, bahkan sering mendapat komplain dari abang-abangnya saking seringnya dia tidak hadir di markas. Ada yang tidak rela jika adik mereka itu bertumbuh dewasa dengan cepat. Terutama Ical dan Haris, rasanya mau nangis aja pas Jusuf udah gamau lagi dipeluk.
Tapi bagaimanapun juga, markas adalah tempat ternyaman kedua setelah rumahnya bagi Jusuf. Duduk di sofa ruang tengah sambil menonton TV sekaligus dengerin percekcokan Aji dengan Haris adalah hal yang akan Jusuf rindukan saat ia sibuk dengan tugasnya.
Sore itu Jusuf belum mandi. Masih pakai almamater kampus dan terlihat sedang sibuk mengetik sesuatu di laptop.
"Ngerjain apa, Suf? " tanya Calvin menghampiri Jusuf yang benar-benar terlihat fokus dan panik itu.
"Ngejar deadline, bang. " jawabnya. Calvin mengangguk paham, namun cowok itu tidak beranjak dari samping Jusuf. Ingin menemani adiknya itu walaupun cuma rebahan sambil scroll-scroll HP.
Sore itu Jusuf ngejar deadline, harus terkumpul jam 5 sore dan pada pukul 16:40 Jusuf masih sibuk menulis essai. Kadang jika dihadapkan pada situasi sekarang ini, Jusuf jadi pengen kembali pada masa ia duduk di bangku SMA.
"HAH kelar! " Jusuf menghela nafas lega setelah tugasnya selesai, senyum lebarnya juga kembali terpancar :D.
Calvin menoleh, kemudian menepuk pundak Jusuf seolah-olah mengatakan bahwa dia turut berbahagia melihat Jusuf menyelesaikan tugasnya.
"Buruan di kirim. " ucap Calvin, Jusuf mengangguk kemudian fokus kembali ke laptop untuk mengirim file tugasnya.
Calvin terkekeh saat mendengar suara dari perut Jusuf. Ah lihatlah saking sibuknya, sang empu yang punya perut sampai tidak sadar kalo dirinya lagi lapar.
Karenanya Calvin beranjak menuju dapur, mengambilkan Jusuf makanan yang mamanya bawakan kemarin saat ia pulang.
"Nih, makan dulu. " ucap Calvin sambil meletakkan sepiring nasi serta lauk itu ke meja di depan Jusuf. Barulah saat melihat makanan yang menggiurkan itu Jusuf merasakan perutnya yang keroncongan minta diisi. Jusuf menatap Calvin penuh haru.
"Makasih bang Ical. "
Calvin mengangguk. Kemudian terkekeh saat Jusuf memakan dengan sangat cepat seolah tiada hari esok.
"Pelan-pelan elah, gue ga akan minta." ucap Calvin, Jusuf hanya tersenyum dengan mata bulan sabitnya.
Jusuf ingin mengobrol, tapi takut ucapannya salah lagi. Makanya cowok itu fokus banget ngabisin makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP OUT ✔
RandomKisah tentang 8 remaja yang ingin melangkah keluar dari belenggu hidup mereka masing-masing. tapi apakah mereka mengetahui masalah apa yang akan mereka hadapi setelah mereka mencoba melangkah? every journey begins with a single step. Pernah di posi...