3. -MeloDylan Version Film

5.7K 94 4
                                    

MELODY DKK

Pulang sekolah Melody, Kate, Anna, dan Angga sedang berada di cafe biasanya. Mereka berbincang-bincang antar satu sama lain, disana Anna dan Angga sibuk berpacaran seperti biasanya.

"Haiiiii.." sapa Herman, pelayan cafe yang membuat mereka tersentak kaget. "Pada pesen apa nih?"

"Teh." jawab Anna pelan.

"Kenapa nggak pesan singkat? SMSS!!HAHAHAHA...." lelucon Herman yang garing membuat mereka tak tertawa.

"Susah bangett disuruh ketawanya!" lanjut Herman karena tak ada yang ketawa, akhirnya Herman pun pergi.

"He is not funny. Lebih lucu My Lyl Prince." puji Anna pada Angga, pacarnya.

"Emm... Thank you baby, kamu juga lucu." Angga dengan tersenyum ke arah Anna.

"Thank you."

"Eh baby, kamu tau nggak kenapa foto kamu nggak ada di hp aku?" tanya Angga yang akan membuat gombalan mautnya. Anna pun terlihat menggeleng.

"Karena foto kamu udah ada di hati aku." Anna langsung mencubit pipi Angga yang membuat Angga kesakitan.

"Aa.. auuu." rintih Angga yang membuat Kate dan Melody ingin muntah dengan segera.

Kate langsung berbicara dengan Melody, "Lo lebih beruntung kok mel." sambil melirik Anna dan Angga yang sibuk berfoto ria.

"Kenapa?"

"Ya lo itu anak baru tapi udah bisa kenal Kak Fathur sama Dylan."

"Kak Dylan? Dia tu anaknya nye-be-lin bangettt!"

"Tapi ganteng kan?"

"Ganteng sihh. Tapi kalo nggak bisa ngendaliin emosinya ya sama aja, Kak Dylan tu cemen." sambil menurunkan jempolnya.

"Dylan my broo adikkuuu! Satu ibu beda asupan gizii." teriak Herman membuat Melody menoleh ke belakang dan ternyata Dylan sedang disana. Melody takut jika Dylan mendengar omongan Melody tadi. Dylan lalu berjalan ke arah meja Melody.

"Siapa yang cemen?" Melody hanya diam menatap lurus dengan datar dan mengigit bibir karena takut. Dylan yang kesabarannya mulai habis, kemudian mengangkat dagu Melody agar bisa melihatnya.

 Dylan yang kesabarannya mulai habis, kemudian mengangkat dagu Melody agar bisa melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan pernah jadi pengecut yang cuma berani ngomong dibelakang." Dylan lalu melepaskan tangannya dari dagu Melody. Melody pun tersenyum ke arah Dylan.

"Gua minta lo ngulangin perkataan lo bukan senyum-senyum kayak gini." ketus Dylan.

Melody beranjak bangkit dari tempatnya yg membuatnya berdiri berhadapan. Yang membuat Angga mengangang tak percaya karena berani-beraninya Melody menghadapi Dylan, padahal belum pernah ada yang berani seperti itu di depan Dylan.

MeloDylan Version FilmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang